Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Buku: Celoteh di Bawah Bendera karya Asrizal Nur, dkk

Buku: Celoteh di Bawah Bendera karya Asrizal Nur, dkk

Buku: Celoteh di Bawah Bendera (Antologi Puisi Kebangsaan)
Cetakan Pertama: Maret, 2018
Penerbit: Perkumpulan Rumah Seni Asnur
Inisiator: Asrizal Nur & Sugat Ibnu Ali
Kurator: Sofyan RH Zaid
Atak & Sampul: Arco Transept

Pengantar KuratorPuisi Bahasa Kebangsaan Jiwa

Pengantar Penerbit

Bermula dari usulan saudara Sugat Ibnu Ali  di group Facebook Bang Naman yang dikelola oleh Asrizal Nur, untuk menjalin silaturahim sesama anggota di group FB tersebut,  dia mengusulkan untuk menyelenggarakan penerbitan antologi puisi bersama dan pentas puisi yang diikuti oleh anggota group yang berkenan.

Usulan tersebut mendapat tanggapan positif oleh Asrizal Nur dan team Perkumpulan Rumah Seni Asnur, gayung bersambut, rencana penerbitan antologi puisi bersama dan pentas puisi ditindaklanjuti dengan menghubungi kawan-kawan di group Bang Naman tersebut dan beberapa kawan penyair lainnya dengan kesepakatan biaya penerbitan dan peluncuran ditanggung bersama-sama.

Alhamdulillah rencana penerbitan Antologi Puisi bersama akhirnya diberi tema Kebangsaan mendapat sambutan baik oleh hampir 80 orang yang bersedia ikut serta. Konsolidasi untuk menyusun penerbitan Antologi Puisi tema kebangsaan secara intens terus digerakan, setelah sampai pada waktu yang ditentukan yakni 28 Pebruari 2018, penyair yang telah mengirimkan karyanya dan kewajiban administrasi lainnya akhirnya berjumlah 47 orang.

Setelah melalui kurasi , karya 47 penyair tersebut dapat kami terbitkan, dengan mengambil satu judul puisi dari  puisi yang ada untuk dijadikan judul Antologi Puisi Kebangsaan ini, kami menetapkan: Celoteh di Bawah Bendera karya Chee Nardi Liman dan diluncurkan 10 Maret 2018 dengan mengundang penyair-penyair yang dimuat puisinya.

Terimakasih kami ucapkan kepada 47 penyair yang telah bekerjasama terselenggaranya penerbitan Antologi Puisi Kebangsaan Celoteh di Bawah Bendera,  Semoga  dapat menjalin silaturahim sesama penyair sekaligus memberikan sumbangan pada bangsa melalui puisi.

Depok, 28 Pebruari 2018
Perkumpulan Rumah Seni Asnur

Berikut sejumlah nama yang puisinya dimuat dalam buku ini:

Ari Ryan Pasalimapuluh
Nama pena dari Ariyanto. Kini berdomisili kota Pekanbaru (Riau). Lahir di kota Pekanbaru, 21 Maret, karya sebelumnya antara lain : Puisi “ Pembalasan Dosa “ mendapat piagam penghargaan sebagai nominator dari penerbit Dumala Pustaka (Alampur Media ). Antologi puisi Carta Farfalla ( Tuas Media,2012 ), Antologi Puisi Bukittinggi Ambo Di Siko ( FAM Publishing, 2013 ), Antologi puisi Cinta Rindu dan Kematian ( 122 Penyair Coretan Dinding Kita, Penerbit Indie Label Coretan Dinding Kita, 2013 ) Antologi Puisi Requem Buat Gaza ( KOr@n MEdan-cetak : Gempita Biostory Indie 2013 ) Antologi Kidung Rindu Pelangi Sukma ( Penerbit Mutiara Publishing Trenggalek).

Arie Png Adadua
Nama pena dari Syaiful B. Harun. Kelahiran Palembang,16-06-1967.  Berprofesi sebagai salah seorang guru di Ma’had Al Islamiy Aqulu-el Muqoffa. Semasa kuliah telah tertarik pada puisi terlebih sejak menjuarai “Lomba Cipta Puisi Provinsi Bengkulu” dalam rangka memperingati Penyair Chairil Anwar pada tahun 1996. Buku yang pernah diterbitkan berupa kumpulan puisi “Nyanyian Cerita Fajar” (Palembang, 2004) dan Antologi Puisi “Gerhana” Memperingati Peristiwa Gerhana Matahari Total di Sebagian Wilayah Indonesia - Rabu, 9 Maret 2016 (Jakarta, 2016).

Asikin Hidayat
Lahir di Majalengka. Kegiatan sehari-harinya adalah sebagai guru di salah satu SMP di Majalengka. Menulis sajak dalam bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia, juga menulis cerpen, repertoar tari dan karawitan, skenario drama dan film, serta beberapa artikel yang dimuat di beberapa media. Selain yang tercecer di media online, sajak-sajak bahasa Indonesianya dikumpulkan dalam Antologi Puisi “Muara” 2012 dan Episode Angin (kumpulan puisi penyair Majalengka) tahun 2017.

Asrizal Nur
Lahir di Pekanbaru, 16 Nopember 1969, hijrah ke Jakarta tahun 1995, sejak tahun 2002 menetap di kota Depok. Tahun 2009 ia mementaskan puisi-puisinya dengan Spektakuler  di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Mazuki Jakarta, Kolaborasi pembacaan: Tari, Teater, Musik, audiovisual, diberi nama nama Konser puisi Multimedia Asrizal Nur. Sering membacakan puisinya di dalam dan luar negeri, baik secara bersama maupun dalam pementasan puisi tunggal. Salah seorang Inisiator dan Deklarator Hari Puisi Indonesia 2017, Direktur Eksekutif Yayasan Hari Puisi, Pimpinan Perkumpulan Rumah Seni Asnur.

Asyari Muhammad
Lahir di Jepara 2 Januari, aktif berteater sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga sekarang, pernah menerbitkan buku kumpulan geguritan ( Wegah Dadi Semar 2012 ) karya Sunardi KS dan menerbitkan buku Kumpulan Puisi Jejak Sajak Dec karya Ali Masudi Dec penyair Jepara. Aktifitas sekarang mengajar di Mts Roudlotul Mubtadiin Balekambang.

Catur Mulyadi
Lahir di Pekalongan, 11 Mei 1978. Karya-karyanya belum pernah dimuat di media manapun, namun pernah ikut antologi puisi Temu Penyair Antar Kota (Taman Budaya Jawa Tengah 2008), antologi puisi 105 Penyair Kota Pekalongan (Kebangkitan Sastra Pekalongan 2011). Ia berharap tulisannya dapat memberi makna dan bermanfaat bagi semua temantemannya. Sekarang ia tinggal di  Pekalongan.

Chee Nardi Liman
Lahir pada 17 oktober 1995 di Lembata. Saya berasal dari Boto, Lembata. Sekarang saya sedang menempuh pendidikan di Fakultas Teologi Wedhabakti Jogyakarta dan tinggal di Wisma Sang Penebus Jln. Monjali 48-C, Sinduadi, Mlati, Yogjakarta.  Saya tertarik dengan sastra khususnya puisi ketika duduk di bangku SMA SEMINARI MENENGAH SAN DOMINGGO HOKENG, FLORES TIMUR. Hobby saya membaca apa saja terkhusus puisi,novel,cerpen.

Diana Roosetindaro
Lahir di Kartasura, 22 Nopember 1969. Pernah bergabung dengan Teater Gidag Gidig Surakarta dan Surya Sine Studio Jakarta. Puisinya tergabung dalam Puisi Menolak Korupsi 2a (Forum  Sastra Surakarta, 2013), Metamorfosis, Siraman Cinta, Merangkai Damai, Rahasia Perempuan, Memo Untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta 2015), Kitab Karmina Indonesia, Negeri Laut (Kosa Kata Kita 2015),
Memandang Bekasi, Memo Anti Terorisme (Forum Sastra Surakarta, 2016), Palagan (Teras Budaya), Gerhana, Makta (Forum Sastra Surakarta 2016) dan lain-lain.

Edi Priyatna
Pekerja swasta dibidang teknik sipil, tinggal di daerah Depok. Lahir di Jakarta 27 Oktober 1960. Menulis sejak tahun 1979 saat aktif di ‘Teater Bersama’ Bulungan Jakarta Selatan. Tulisannya, Cerpen dan Puisi pernah dimuat di beberapa surat kabar Ibukota pada tahun 1980. Pada tahun 2001 tulisannya masuk dalam buku kumpulan Cerpen dan Puisi karya sendiri “Gempa” cetakan pertama Pebruari 2012.

Elang Segara
Lahir di Pangandaran tahun 1985 selanjutnya menyelesaikan study di Surabaya untuk selanjutnya menetap di Batam, Kepri. Beberapa buku antologi puisi Elang Segara sempat mengeluarkan album kolaborasi puisi multi media bertajuk “KOAR” PENYAIR TIGA PULAU bersama Zie Qarisa Sasmi (Kalbar) dan Jev Indra D. (Jawa). Dalam mendalami puisi Elang Segara terkadang berkonsultasi dan menyerap ilmu dari penyair Asrizal Nur.

Erizal Norman
Lahir di Tanjungpinang 9 September 1965. Pernah berteater dengan Dasri Al-Mubary, Tusiran Suseno, Salimi Yusuf. Beberapa karyanya terkumpul dalam antologi Aku Jebat 2000, Nyanyian Bukit Nirbaya 2005, Tersebab Laut Kata 2009 dan Taman Para Penyair 2010, Ketika Lensa Ketika Kata 2010, Hitam Putih Matahati 2013. Bingkai Wajah 2015. Saat ini aktif sebagai pendiri dan penggiat teater dan sastra di Bengkel Teater Zaman dan Komunitas Pelantar Sastra. Mengasuh tulisan pada salah satu koran lokal di Tanjungpinang.

Ersis Warmansyah Abbas
Dosen pada FKIP Unlam Banjarmasin. Bernama lengkap Dr. Drs. Ersis
Warmansyah Abbas, BA, M.Pd. Lahir di Muaralabuh, Solok Selatan, 15 November 1957. Doktor Pendidikan UPI Bandung ini menulis di berbagai media cetak dan menulis makalah untuk dipresentasikan pada berbagai seminar, di dalam maupun di luar negeri, antara lain di UPSI Selangor (2013), UKM Bangi (2015), dan ESD Conference Prague  (2017). Buku terbarunya Developing Education (UKM Bangi-ULM Banjarmasin, 2016) dan Pendidikan Sejarah, Patriotisme & Karakter Bangsa Malaysia-Indonesia (UKM Bangi-ULM Banjarmasin, 2017).

Hafney Maulana 
Lahir tahun 1965 , di Sungai Luar, Kab. Indragiri Hilir, Riau. Karya puisinya  telah dimuat diberbagai media massa daerah maupun nasional dan berbagai antologi. Kumpulan Puisi tunggalnya terkumpul dalam: Usia Yang Tertinggal (Batam Grafiti, 1996), Mengutip Makna Tamasya Purba (KBP, 2005), Ijab Kabul Pengantin ( FAM Publishing, 2012), 100 Sonian “Hujan Dini Hari” ( FAM Publishing, 2016), Nikah Hari (Probi, 2016), Memetik Cahaya (FAM Publishing, 2017)

Herman Suryadi
Lahir di Bengkulu, 16 Juni 1960. Bernama lengkap Herman Suryadi, S.Pd., M.Pd. Mulai menulis puisi, prosa, dan artikel sejak tahun 1976. Karyanya pernah dimuat di berbagai media cetak lokal dan nasional. Pengurus Himpunan Pengarang Indonesia (HPI) Aksara Bengkulu (1994-kini).

Heru Untung Leksono
Lahir di Bogor 16 Januari 1963. Beberapa puisinya terangkum dalam antologi Tamadhun, Jalan Bersama, Ketika Kata Ketika Lensa, Hitam Putih Mata Hati, Taman Para Penyair, Matahari Cinta Samudera Kata. Buku kumpulan puisinya, Nyanyian Elang dan Ilalang, Mencari Aku, Mata Jiwa. Bermastautin di Tanjungpinang dan aktif sebagai penggiat seni dan sebagai pengurus Dewan Kesenian Kepulauan Riau.

Ita Puspita Sari
Lahir di Sumenep 01 Januari 2002, Sekolah di MA.Bustanul Ulum Ellak Daya Lenteng Sumenep . Aktif di Sanggar Seni Damar Mesem mulai tahun 2012. Juara I lomba cipta puisi Hari Santri Nasional. Ikatan pelajar Nahdatul Ulama’. Puisinya di muat dalam antologi bersama Surat Cinta Untuk Ibu. Penulis pilahan dalam antologi LUBANG KATA sayembara Cipta Puisi Se-Madura. Penulis terpilih LCPN IV AP. Malang, antologi Dzikir Ilalang. Aktif sebagai Petani KALENTENG (Kompolan KMesenian Lenteng)

Iwan B Setiawan
Lahir di Bandung, 14 April 1959. Penyair yang gemar berteater. Beberapa puisinya paling akhir termuat dalam buku kumpulan puisi Thawaf Adam (Q-Publisher 2015),  juga dalam Antologi Puisi Matahari Cinta, Samudra Kata (Yayasan Hari Puisi Indonesi—Yayasan Sagang  2016), 99 Catatan Kaki Yang Tercecer (2017) dan Setangkai Mawar—33 Puisi Cinta (2017) diterbitkan ( HAKAME) Hasta Karya Media Bogor. Sedang mempersiapkan buku kumpulan ceritera anak Kuda Perang Pelepah Pisang.

Jasman Bandul
Lahir di Bandul, Riau 10 Juni 1984, Beberapa puisi pernah terbit dibeberapa Media Lokal Riau, antara lain Riau Pos dan Aceh (News Citra Aceh : 2014). Di Koran Madura (2015). Beberapa sajaknya dan Cerpennya termaktub dalam beberapa antologi puisi dan Kumpulan cerpen (Puisi Pilihan Riau Pos 2014 : Bendera Putih Untuk Tuhan), (Puisi Pilihan Riau Pos 2015 : Pelabuhan Merah), dan Antologi Puisi “Puti Bungsu” Majlis Alumni PSPBSI FKIP UNRI Tahun 2015. Menderas Sampai Siak, Matahari Sastra Riau, dan Mufakat Air (2017).

Jayu Marsuis
Lahir di Manna, Bengkulu Selatan. Tulisannya tersebar di beberapa media kampus, seperti Buletin Prefiks, Fathonah dan Ranting Kering. Selain itu, tulisannya dimuat di Harian Rakyat Bengkulu, Bengkulu Ekspres, Radar Bengkulu dan Babel Pos. Saat ini, aktif di Lembaga Seni Kedai Proses dan menjadi pembina Teater Mahkota Dewa.
Julia Daniel Kotan Seorang Puja Kesuma bernama Yulia Sri Utami. Lahir  di Lampung, 28 Mei 1972. “Membaca Kartini “ antologi puisi bersama “Keluh Senja
Mengejar Cakrawala” .Kumpulan puisi  tunggalnya “Ribuan Jejak Di Pelataranmu” (Kandil:2016). Antologi PMK Sosiawan Leak dan Puisi Siak ,HPI 2017.  Ketua penerbitan  Antologi Penyair NTT (Nusa Puisi,2016) antologi Manokwari dan dua buku kumpulan  pentigraf. Antologi terbitan Rumah Budaya Tembi, Yogyakarta, Perempuan di Ujung Senja (2017), Antologi Perempuan di Era Informasi , (2017).

Kristopel Bili
Penggagas dan ketua komunitas kecil Seni Sastra Budaya Sumba  (SSBS) dipulau Sumba NTT. Lahir di Waikabubak Kabupaten Sumba Barat NTT pada 1 April 1982. Kini berprofesi sebagai Polisi Kehutanan  UPTD/KPH Sumba Barat-NTT. Tiga karya puisinya ikut bergabung bersama 216 Penyair Indonesia dalam Buku Antologi Puisi Matahari Cinta Samudera Kata. Keseluruhan karya-karya puisinya tersebut disatukan kedalam Antologi Puisi Individu berjudul Menyongsong Mentari Pagi Padang Sabana.

Lily Siti Multatuliana
Bernama lengkap Dra. Hj.  Lily  Multatuliana,  M.Hum,  lahir pada 19 November 1958 di Bogor Jawa Barat.  Menetap di Melaka, Malaysia (2005-2017), Sejak bulan Mei 2017  menetap di Jakarta. Mengikuti  Intensive Course dan Cultural Studies di Australia (th 1997-1998).   Menulis Puisi dan Esai . Puisinya pernah  dimuat di media cetak yang terbit di Malaysia (New Sabah Times/NST),  serta dimuat dalam  antologi Puisi bersama Penyair Nusantara (dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand Selatan).

Mastur bin Taher
Lahir di Daik Lingga , 7 April 1966. Sejak SD sudah tampil membacakan Puisi dan meraih juara bidang Puisi, lomba Pidato, Lawak/komedi dan drama. Khusus Puisi memang lebih sering tampil dan juara sejak SD hingga SMA. Kemudian menjadi anggota DPRD dan Wakil Bupati hobi tersebut dilanjutkan dalam berbagai momen dan kesempatan. Hingga akhirnya  pernah tampil di Taman Ismail Marzuki sedikitnya  4 kali dalam kurun waktu 2006 -2010.  Satu kali diantaranya tampil bersama Presiden Penyair Indonesia Soetardji Calzoum Bachri.

Maya Azeezah
Lahir, 30 April 1972, di Kota  Jakarta. Memiliki 5 buah buku yaitu 3 buah buku antologi puisi  judul “Mengenal dan mengenang”, “Catatan Kehilangan”, “ Risalah Cinta” dan 2 buah naskah drama teater judul “ Perempuan Dalam Gerbong”, “Hamparan Bhineka”, Maya Azeezah pun mencoba membuat skenario film yang rata-rata ide cerita ia lahirkan dari puisi-puisinya, judul Kaleng, pulanglah ayah, 5 bintang untuk kekasih, istana pasir, dan lain-lain.

Moch. Mi’roj Adhika As
Panggilan akrabnya adalah GUS MI. Puisinya dimuat di berbagai media massa juga   terangkum dalam Buku Puisi Antologi Puisi Indonesia “API” (penerbit Angkasa Bandung, 1997), Penyair Jawa Tengah ”Jentera Terkasa”  1998, Potret Negeri Londok Kasmaran, 1998, Juwadah Pasar 1998, Potret Reformasi Dalam Puisi Tegalan 1998, Antologi Puisi  Negeri Langit (PUISI NEGERI POCI 2014), Antologi Puisi Menolak Terorisme (2016), Antologi Puisi Menolak kekerasan terhadap anak (MAKTA-2016), Antologi Puisi “JALAN SEMAKIN LURUS” (Kendal 2017) dan lain-lain.

Na Dhien Kristy
Lahir di Salatiga dengan nama TRI KRISTYANI, 23 Oktober 1969. Berawal sebagai penari jawa, penulis puisi dan geguritan, beberapa antologi tunggal telah diluncurkan di Jakarta dan Semarang. Menulis di beberapa antologi bersama komunitas sastra,  mengikuti beberapa festival sastra tingkat nasional dan internasional, menjadi narasumber bertema sastra etnik,  mengikuti beberapa diskusi sastra, menjadi koordinator beberapa kegiatan sastra, masih aktif menulis dan mengikuti kegiatan sastra di beberapa kota di Indonesia.

Pradono
Lahir di Singkawang, 7 November. Aktivis seni budaya Kalimantan Barat. Mengikuti berbagai forum seni dan sastra, antara lain Dialog Borneo VI di Sarawak (2000), Hari Puisi Nasional Malaysia XV di Pulau Langkawi, Malaysia (2000), Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darussalam (2001), Kembara Budaya GAPENA Malaysia (2001), panitia Hari Puisi Indonesia (TIM Jakarta, 2014), utusan Kalbar dalam Hari Puisi Indonesia (TIM Jakarta, 2017), narasumber Workshop Puisi/ Bengkel Sastra oleh Balai Bahasa Kalbar.

Rahmah Purwahida
Lahir di Bandar Lampung, 12 Juni 1987. Tulisan-tulisannya pernah terbit di media lokal dan nasional, di antaranya Aksara, Kedaulatan Rakyat, Kompas, Seputar Indonesia, Media Indonesia, Wawasan, Papirus, dan Kreativa serta pernah dibukukan. Buku terbarunya ESPS Bahasa Indonesia 1-6 terbitan Erlangga. Pernah dianugerahi Kreativa Award sebagai penulis muda terbaik tahun 2006. Sekarang aktif menjadi pengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta.

Sagitta Detrawina
Bernama lengkap dr. Ratna Dewi Barrie. Lahir di Yogyakarta, 8 Desember 1956. Domisili saat ini di Bandar Lampung. Karya-karya sastranya sering dibacakan di acara Sanggar Sastra RRI & TVRI Palembang ( 1976-1977 ). Hingga saat ini 78 buku hasil karya pribadi & karya bersama ( Antologi ) telah dihasilkan. Karya pribadi 30 buku berupa : 9 Novel, Kumpulan Cerpen, Kumpulan Cerita Mini 100 Kata, Cerita Anak, Seribu Pantun, Seribu Karmina, Seribu Haiku, Kumpulan Puisi, dll.

Sam Muchtar Chaniago
Lahir di kecamatan Koto Sabaleh (Kota Sebelas) Tarusan,  Pesisir Selatan, Sumatra Barat berjarak kurang lebih 60 km sebelah selatan ibu kota provinsi  Padang. Puisi-puisinya pernah pula muncul dalam berbagai antologi puisi, seperti:  Antologi puisi Tempe  Radio ARH, Antologi puisi 365 hari Teater Taman (1984)  Antologi Puisi Kemarau dan Kemiskinan IKIP Jakarta (1983), Antologi puisi  Penulis Muda GRJU (1978).  Pernah membuat kumpulan Puisi berdua bersama Sitok Srengenge “nyanyian pengembara” (1988).

Siti Gomo Attas
Bernama lengkap Dr. Siti Gomo Attas, M.Hum. Lahir di Ujungpandang, 28 Agustus 1970. Penulis sebagai staf pengajar di Fakultas Bahasa dan Seni Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari tahun 1996-2017,  Prodi sastra Indonesia  dengan Matakuliah Bidang Sastra dan Mata Kuliah Bahasa Indonesia dari tahun  2016- sekarang . Prodi Pendidikan Bahasa Pascasarjana  UNJ 2017-sekarang

Siti Ansyoriah, M.Pd.
Lahir di Jakarta, 10 Februari 1978. Mengajar di Universitas Negeri Jakarta. Bermukim di Jatiwaringin.

Shul Vatrick
Lahir 18 Oktober 1977 di Keppe, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Karyanya pernah dimuat oleh beberapa media cetak dan online. Karya-karyanya dibukukan dalam beberapa buku antologi puisi. Buku kumpulan puisi tunggalnya berjudul Sepisau Rindu (FAM Publishing 2017). Saat ini sedang menanti terbit sebuah novel perdananya Mawar di Atas Pusara, lalu kembali menerbitkan kumpulan puisi dalam buku tunggal Gending Sunyi (FAM Publishing 2018).

Srie Astuty Asdi
Penulis bernama pena Kemilau Mata Bening. Lahir di Makassar, 6 Januari 1974. Gemar menulis sejak 2014. Karyanya sudah terbit dalam beberapa buku seperti; Dalam 1001 Perjalanan Kehidupan, Misteri Rindu, Nyanyian 12 Pena, Opera Cinta dalam Sebait Puisi, Quatrain untuk Rahma, Istana Makrifat, Hitam Putih, Senandung Sukma, KataKata yang Tak Menua (Buku Antologi Penyair Makassar), Harmoni Bisu, Soekarno dan Wong Cilik, Kidung Tahniah.

Sri Eka Handayani, M.Pd
Lahir di Bukittinggi pada tanggal 10 September 1984. Anak ketiga dari empat saudara pasangan Sumariadi dan Nismar. Mengajar di SDS Fransiskus Bukittingi. Saat ini di amanahkan di SDN 10 Sapiran Bukittinggi.

Sudarmono
Lahir 11 Oktober 1963 di Bantul Yogyakarta bergabung dengan Teater
Dinasti Yogyakarta, Paguyuban Teater Bantul dan Kelompok Teater
Rakyat Indonesia, pendidikan terakhir Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta tulisan esai atau artikel  dimuat di koran lokal maupun nasional sedang  puisinya banyak dibukukan dengan Penyair Indonesia lainnya terakhir Antologi Puisi Merawat Kebinekaan, Terbitan Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017 dan masih tercatat sebagai anggota Dewan Kesenian Kabupaten Bekasi Komite Sastra dan Teater.

Sugat Ibnu Ali
Lahir di Sumenep Madura. Alumni MTs. Bustanul Ulum Ellak Daya, MA. Alhuda I Lembung Barat. Tulisannya telah dimuat diberbagai media lokal dan Nasional. Untuk memasyarakatkan dunia seni dan budaya pada generasi pemuda, saat ini, ia aktif membina teater dan sastra di Sanggar Damar Mesem, Teater Parokon, Sanggar LA—SeMi, Rumah Kunang-kunang, Kombhung Literasi. 2017/2018  dipercaya sebagai ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Indonesia (LESBUMI) Kec. Lenteng. saat ini aktif sebagai petani KALENTENG (Kompolan Kesenian lenteng).

Suyitno Ethex
Lahir dan dibesarkan di telatah Mojopahit (Mojokerto), karyanya berupa puisi, cerpen dan esai sudah dimuat di beberapa media massa, antara lain di Suara Karya, Republika, Sastra Sumbar, Media Indonesia dan lain-lain. Puisi-puisinya terkumpul dalam beberapa antologi puisi, antara lain di Temu Sastrawan di Medan, Temu Sastrawan di Kediri. Temu Sastrawan di Malaysia, Festival Bangkalan (2017), dan lain-lain. Aktif di Dewan Kesenian Kab. Mojokerto, sebagai Wakil Ketua, dan pegiat Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK).

Syamsudin
Lahir di Jakarta pada tanggal 2 maret 1973 tepatnya di daerah Kramat Jati Jakarta Timur. Mengawali proses berkeseniannya pada tahun 1989 di Teater AGA (Anak Gudang Air) dibawah asuhan Bp. H. Moch. Hasan Teddy. Selain aktif di Teater modern dan Teater Tradisional (Lenong), dia juga berkerja sebagai Assisten Sutradara di beberapa Sinetron dan Film (UNLIMITED LOVE, HAGESU, PALASIK, WILL YOU MARRY ME).

Teuku Dadek
Bernama lengkap HT. Ahmad Dadek, SH, lahir di Meulaboh pada tanggal 29 Nopember 1968 telah banyak menulis puisinya yang dimuat di Harian Serambi Indonesia, antologi tunggalnya Geulumbang Mulia, Pengagas Temu Penyair Nusantara 2016 di Meulaboh dan antologi bersama Pasie Karam, Deru Pesisir Pantai Barat (2015), Bulir Mutiara Pantai Barat (2014), Bumi Teuku Umar (2013), Aceh 5:03 6,4 SR : antologi puisi gempa Aceh Pidie, 6,5 SR Luka Pidie Jaya (2017) Antologi Temu Penyair Nusantara Riau (2016) dan lain sebagainya.

Tirmidzi Thahir A.S.
Panggilan akrab di dunia kepenulisan Dimas Midzi. Lahir Tanggal 18 JUNI 1984 di Sumenep kota paling timur dari kepulauan Madura. Masa kecilnya dihabiskan di desa kelahirannya. Kini aktif menjadi santri dan pemerhati kesenian di pesantren Miftahul Huda di desa kelahirannya. Sekaligus membantu membidani kegiatan bersastra SMAI Sabilul Huda Gadu Ganding Sumenep Madura. Akun Facebook Dimas Midzi. Alamat email tirmidzithahir@gmail.com.

Ullyl Ch
Lahir di Pati, 02 Februari 1986. Telah menerbitkan buku kumpulan puisi perdana Selamat Datang Hujan (2010), Rumah Kosong (2017). Selain itu karyakaryanya juga tergabung dalam berbagai antologi puisi seperti Aku Ingin Mengirim Hujan (DKSe,2007), Secangkir Kopi dan Puisi (TBJT,2008), Antologi Puisi Religi Menara (DKK,2010), 82 Puisi Untuk Negeri (SMPK,2009), Berternak Penyair (Hysteria), Indonesia dalam titik 13 (Pekalongan 2013), Stepa Pustaka jilid III (2016). selain itu karyanya juga dimuat di buletin sastra Rumah Diksi, Buletin Histeria, LiniFiksi-LiniKini,  dan lain-lain.

Wannofri Samry
Lahir di  nagari Pauh Sangit di Kapubapeten Lima Puluh Kota,  Sumatera Barat 1967. Puisi-puisi penulis dipublikasikan dalam berbagai media massa dan antologi puisi antara lain Media Indonesia, Mutiara, Harian Kompas, Singgalang, Haluan, Semangat, Padang Ekspres, Riau Pos, dan lain-lain. Kumpulan puisi penulis yang telah terbit yaitu Menunggu Matahari (Pena Pustaka Press, 2010). Pernah juga memenangkan Sayembara Penulisan Puisi Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Kesenian RI tahun 1990 (harapan II dan III)

WYAZ (Wahyudi Abdurrahman Zaenal) IBN SINENTANG
Lahir di kota Pontianak tanggal 24 April 1966. Mulai menulis puisi sejak tahun 1980. Selain puisi juga menulis cerita pendek, dan artikel. Karya-karyanya pernah dimuat di beberapa media lokal, Nasional/ luar pulau, Negeri Jiran,  dan online. Karyanya juga terangkum dalam beberapa kumpulan bersama; Antologi Puisi BANGKIT III (Studio Seni Sastra Kota Batu, 1996), JEPIN KAPUAS RINDU PUISI (DK Kalimantan Barat, 2000), DIVERSE  (Shell-Jagad Tempurung, June 2012),  dan lain-lain.

Yahya Andi Saputra
Pencinta shahibul hikayat. Peneliti kebudayaan Betawi. Menulis buku Upacara Daur Hidup Adat Betawi (2008), Pantun Betawi, Refleksi Dinamika, Sosial-Budaya, dan Sejarah Jawa Barat Dalam Pantun Melayu Betawi (2008), Sejarah Perkampungan Budaya Betawi (2014), Antologi Puisi Syair Persahabatan Dua Negara, 100 Penyair Indonesia - Malaysia (2015), Kumpulan Puisi Sihir Sindir (2016), Antologi Puisi Matahari Cinta Samudera Kata (2016), Antologi Puisi Negeri Awan (2017),
Antologi Puisi Dari Loksado Untuk Indonesia (2017), Kumpulan Puisi Jampe Sayur Asem (2017), Jantuk : Pertumbuhan dan Perkembangan (2017).

Zulfikar
Lahir di Tapaktuan 1971. Karyanya pernah terbit di Rakyat Aceh, Serambi Indonesia, Lintas Gayo (Banda Aceh),  Rakyat Sumbar, Jurnal Seni  Kuflet.com (Sumatera Barat).  Harian Mimbar Umum Medan (Sumatera Utara). Antologi Puisi Bersama Penyair Enam Negara (Thaiwan, Russia, Indonesia, Thailand, Malaysia, Denmark) Puisi Secangkir Kopi di terbitkan oleh The Gayo Institute (TGI, 2013). Antologi puisi kopi 2 Penyair Dunia (TGI, 2016). Antologi puisi Penyair Nusantara, Pasie Karam, Dewan Kesenian Aceh Barat (2016) Puisi Penyair Nusantara 6:30 6,4 SR. (2016-2017).

Zuliana Ibrahim
Lahir di kota dingin Takengon 13 Juli 1990. Menamatkan S1 di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Beberapa karyanya terbit di media massa lokal dan nasional juga tergabung dalam puluhan antologi puisi/cerpen. Pernah meraih sejumlah prestasi di bidang sastra. Aktif berkegiatan di Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK) dan lintasgayo.co

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.