Puisi-Puisi Mahfud RD
SOLILOKUI
PERTANYAAN
di mana kau akan melabuhkan rindu? 
atau di mana aku akan memberangkatkan cemburu? 
sedang pagi kita selalu sama: aroma dupa dan rapal mantra
siangmu merangkak menyusun satu dua rencana 
senjaku menganggukkan kepala dengan sedikit tanda tanya 
tentang rindu dan cemburu yang jatuh di kolong ranjang 
tempat matamata kita berkabung 
Nusa
Dua, Mei 2018 
SEPERANGKAT
SAJAK AKAD 
                     
: Anis Tamaru
kita jarang menuhankan diri 
pada cangkir kopi yang tandas 
dan hanyut di meja kedai persimpangan jalan 
karena aroma jarak lebih hangat 
memeluk rindu kita hingga menjadi tolol 
ketika kabar hanya angin lalu 
aku dan kau sepakat memenggal udara 
menjadi puingpuing metafora 
yang lumer dan merembes di jendela kamar kita
masingmasing 
kadang 
waktu dihentikan oleh bunyi pesan 
atau cerewet percakapan lewat sambungan telepon  
kita menjadi nisbi atas resah yang dibasuh hujan 
dan rindu gersang dibakar cemburu 
kelak, kita akan sepakat memenggal waktu 
kau menunduk 
dan kepala kuangkat 
bibirku merapal satu dua kalimat 
pada seperangkat bingkisan 
untuk membawa pulang rindu yang tersesat 
menyusuri masehi sekarat
sejurus kemudian 
kita sepakat kembali memenggal waktu 
dalam lantunan akad yang nisbi 
April,
2018 
MARET
YANG BIMBANG 
: a.t
kita jatuh pada Maret yang bimbang sebab kemarau dan
hujan tak saling mendamaikan 
waktu menyeret kita pada kepulangan dan perpisahan yang
selalu dirayakan dengan rapal rapal doa tentang teduh perjumpaan. 
aku menjelma lalu lalang terminal di mana jurusan hanya
kabar dukacita dan bus serupa keranda 
sedang loket dan tiket menjelma malaikat mautnya. 
kita selalu merayakan perpisahan dengan air mata yang
sama 
yang terhapus polusi 
di beranda pada sore yang mati suri.  
kita adalah sebab dari berbagai sub-bab caci maki 
yang menunggu di jurang 
menanti eksekusi. 
kita adalah mimpi mimpi 
yang terjaga sebelum pagi 
lalu jatuh di Maret yang gusar dengan kabar yang tiada
tanda bersabar. 
2018. 
KEMIREN
DALAM KOPI YANG TANDAS
meninggalkan kemiren serupa kopi tandas  
dalam undur diri dari cinta dan mati 
bukankah yang berangkat mesti bergegas pergi, kekasih? 
Ketapang,
April 2018 
Mahfud
RD, lahir
di Lumajang, 22 Februari 1993. Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad
Dahlan Yogyakarta. Beberapa puisinya dimuat di media daring. Kontak: 081358105283
/ mahfudrid@gmail.com 
 
