Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Buku ASPI: Polemik dan Tanggapan

Buku ASPI: Polemik dan Tanggapan

#KAWACA.COM - Buku Apa & Siapa Penyair Indonesia (ASPI) yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi dan telah diluncurkan pada malam puncak acara HPI, 4 Oktober 2017 di GGB TIM, Jakarta menuai banyak badai kritik di sejumlah grup WA dan media sosial. Kritik ditujukan pada sejumlah hal, mulai dari nama-nama yang tidak masuk, kesalahan atau tiadanya foto, beberapa biodata yang belum rapi diedit, serta penolakan sejumlah orang karena namanya dimasukkan.

Maman S Mahayana selaku editor buku ini, sempat memberi tanggapan melalui grup WA Ruang Sastra pada 11 Oktober 2017 (18.15 WIB) sesaat setelah munculnya Maklumat Gerakan Donasi Buku Apa & Siapa Penyair Indonesia:

Untuk menghindari kesimpangsiuran berita tentang buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (ASPI) berikut kami sampaikan informasi yang berkaitan dengan buku itu:

1. Untuk kepentingan peluncuran buku di acara Puncak, 4 Oktober 2017, kami mencetak buku itu dengan segala kekurangannya. Koreksi dummy dan editing tak tersentuh, cek ulang biodata dan foto tidak dilakukan, dan beberapa nama (sekitar 10-20 nama) yang mestinya dikeluarkan atau ditanyakan dulu ke kurator daerah, masih menempel di sana. Buku itu dapat kami bawa dari percetakan (50 eks), 4 Oktober 2017, jam 15.00 WIB.

2. Rencana awal, buku itu akan digratiskan (dengan pertimbangan ada yang mensponsori pendanaan, misal, Badan Bahasa atau lembaga yang bebas dari kepentingan politik, dll). Sampai buku tercetak, tidak ada sponsor. Sementara buku sudah dicetak 500 eks.

3. Guna pelunasan ke percetakan dan biaya lain, termasuk honor-honor yang belum terbayar, buku ASPI yang sudah tercetak 500 eks itu, kami putuskan ditawarkan ke publik setelah jumlahnya dikurangi untuk kontributor-kurator daerah, dan pihak lain.

4. Atas situasi yang di luar perkiraan itu dan adanya pernyataan Dirjenbud pada "Pidato Kebudayaan", kami memutuskan segera melakukan revisi menyeluruh (kini sedang dalam proses revisi). Yang akan dikirim ke para penyair adalah edisi revisi, dengan catatan biaya dari Dirjenbud.

5. Maklumat tentang donasi buku ASPI, hanya untuk 500 eks sebagai pembayaran (sebagian) pada percetakan.

6. Yayasan Hari Puisi sejauh ini selalu kekurangan dana dalam penyelenggaraan berbagai kegiatannya. Tapi kami tahu diri dan tetap berkomitmen pada integritas pada marwah dan martabat kebudayaan-kesusastraan. YHP TIDAK akan menerima bantuan apa pun yang berindikasi mencederai dan menistakan komitmen itu. 
Tujuan penyelenggaraan Hari Puisi adalah mengangkat martabat puisi dan memberi apresiasi pada segenap penyair Indonesia. Kami akan tetap bersiteguh pada komitmen itu. Percayalah. Jika ada pertanyaan lain, silakan japri dan sampaikan pada Tim Penyusun buku ASPI.

Salam
Puisi tak pernah mati. Puisi harga hidup!
Atas nama Tim penyusun Maman S Mahayana

Selanjutnya pada 29 Oktober 2017 (10.28 WIB), Maman S Mahayana kembali memberikan respon khusus perihal beberapa nama yang tidak masuk (luput) dalam buku tersebut:

Terima kasih segala tanggapan para sahabat atas buku ASPI. Buku itu penuh cacat, karena mengejar terbit 4 Oktober 2017. Dengan segala keterbatasan dana, tenaga, waktu, buku terbit 4 Oktober 2017, jam 15.00 WIB. Hasan Aspahani sebagai kurator buku itu, namanya luput, menunjukkan salah satu cacat buku itu. Maka tim editor segera melakukan revisi menyeluruh. Akan tetapi, sebelum komentar tentang buku itu, tolonglah, cermati pertanggungjawaban editor. Salah satu poin yang penting, penegasan tim editor, bahwa buku itu BUKAN untuk melegitimasi kepenyairan, tapi sebagai pendataan tentang mereka yang menerbitkan buku puisi, dst, dst. 

Kami amat menghargai segala masukan dan kritik para sahabat. Perlu diketahui juga: sampai sekarang YHP, belum dapat memberi honor pada editor & semua kurator. Kami juga belum bisa melunasi biaya cetak. Jadi maafkanlah segala cacat pada buku itu. Terima kasih atas berbagai tanggapan dan komentarnya. (Maman S Mahayana)

Sebagaimana dua tanggapan Maman di atas, dan informasi yang kami dapat dari Tim Editor editor buku ASPI (Jimmy S Johansyah, Nana Sastrawan, Sihar Ramses Simatupang, dan Sofyan RH. Zaid) buku tersebut memang dalam proses revisi. Direncanakan rampung pada awal tahun 2018 dan akan diterbitkan ulang dengan biaya dari Dirjenbud Hilmar Farid seperti janjinya pada Pidato Kebudayaan, malam puncak acara HPI 4 Oktober 2017 di GGB TIM, Jakarta.


Mari kita tunggu dengan sabar komitmen serta pertanggungjawaban Tim buku ASPI serta janji Dirjenbud untuk membiayai penerbitan ulang buku ini. (ik) 

Baca Juga:
10 Poster Terbaik Perayaan HPI 2017
Alamat Email Media Massa yang Memuat Karya Sastra
Ahai! Inilah 9 Film tentang Kepenyairan

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.