Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi-Puisi Farid Kacong Alif

Puisi-Puisi Farid Kacong Alif

Resepsi

bila engkau menikah dan tidak denganku
bacalah puisi ini di depan pengantinmu
;kisah penyair yang gagal menulis syair

bila engkau menikah dan tidak denganku
tak perlu mengirim undangan bergambar preweddingmu
sebab akan menambah biaya kecemasan
aku tak mungkin datang
dengan sajak dungu dan berantakan

bila engkau menikah dan tidak denganku
tak perlu mencemaskanku
di sini, aku belajar menentramkan laut
agar kesetiaan tidak pasang surut

Madura, 2014.

Ini Kubawakan Sajak

ini kubawakan sajak
barangkali kau lapar
makanlah sebentar

di atas meja
sajakku menu sederhana
ada diksi, rima, nada
imaji, intonasi bahkan
ada kamu juga

barangkali kau haus
teguklah
ini sajak tak akan pupus

ini kubawakan sajak
barangkali kau jenuh dan ingin curhat

Madura, 2012.

Perempuanmu

dari sebuah kata
ia lahir penuh pesona
mengalir ke jantung penyair

dari sebuah kata
ia tumbuh dewasa
namanya selalu dipuja

dari sebuah kata
ia hidup dalam sajak
bercahaya di hati dan otak

dari sebuah kata
jadilah ia puisi sederhana
bagi kisah seorang pria

Madura, 2014.


Farid Kacong Alif lahir di Pamekasan, Madura. Selain menulis puisi dan cerpen, ia juga aktif menjual kopi di kampung kelahirannya. Pernah bergiat di Bengkel Puisi Annuqayah (BPA), Rumah Sastra Bersama (RSB) Annuqayah , Teater Akura Universitas Madura, dan Sanggar Seni Makan Ati Pamekasan. Karya-karyanya telah tersebar di berbagai media masa. Beberapa puisinya pernah dijadikan puisi wajib dalam lomba baca puisi se-Madura. Puisinya juga terangkum dalam sejumlah antologi puisi, diantaranya: Rumah Seribu Pintu (2008), Rinai Rindu Untuk Muhammad (2012), Peluit Panjang, Antologi Penyair Pamekasan (2012) dan Ketam Ladam Rumah Ingatan, Antologi Puisi Penyair Muda Madura (2016). Kini ia berdomisili di desa kelahirannya.

Baca Juga:





Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.