Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Hasil Kurasi Antologi Puisi Sendja Djiwa Pak Budi

Hasil Kurasi Antologi Puisi Sendja Djiwa Pak Budi

Daftar Hasil Kurasi Antologi Puisi "Sendja Djiwa Pak Budi"


1. Dicky Ramadhan (Pak Guru Budi Gugur Memeluk Melodi), Medan, Sumatra Utara
2. Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten (Lukisan Senja),  Bali
3. Desmiya (Muridku), Bengkulu
4. Tsi Taura (Tak Kudengar Lagi Gita Biolamu; Senandung Langit; Puisi Buat Sang Guru), Medan, Sumatra Utara
5. Citra Damayanti Putri Marpaung (Terima Kasih, Guruku), Medan, Sumatra Utara
6. Umar Zein (Pak Budi Tak Harus Mati), Medan, Sumatra Utara
7. Shara Novita (Hilang Gelap yang Hilang; Bapak Budi; Kukabarkan Kepadamu), Medan, Sumatra Utara
8. T. Faridah Yafizham (Kado Terakhir Membuatku Berakhir), Medan, Sumatra Utara
9. Khushairi bin Fadzal (Saudaraku Pak Budi; Hilang; Api Dasim), Johor, Malaysia
10. Sri Siti Rasida (Untuk Apa), Labuhan Batu Utara, Sumatra Utara
11. Supiah (Sungguh Terlalu), Deliserdang, Sumatra Utara
12. Dhani Arri (Mengabdi Hingga Ajal; Budi dan Kenangan), Labuhan Batu Utara, Sumatra Utara
13. Marina Novianti (Surat kepada Shinta), Medan, Sumatra Utara
14. Fauziah Adla Hasibuan (Kusemai Cinta Kutuai Petaka; Lukisan Berdarah), Medan, Sumatra Utara
15. Isbedy Stiawan ZS (Pelajaran Guru), Lampung
16. Novianti (Subuh Terakhir), Binjai, Sumatra Utara
18. Ikrimah Hamidy (Anak Zaman "Now"), Medan, Sumatra Utara
19. M. Hasan Nasution (Dalam Sepi; Jalan Hidup Guru Budi), Deliserdang, Sumatra Utara 
20. Saripuddin Lubis (Budi dalam Taman Surga; Ia Ingin Melukis Wajahmu), Binjai, Sumatra Utara
21. Ilham Pribadi (Kenapa Kau Hapus Warna Itu Nak; Sepenggal Sajak Malam), Aceh Tamiang, Aceh
22. Anwar Putra Bayu (Tamat Membaca), Palembang, Sumatra Selatan
23. Azwar Syah (Elegi Ini Budi), Deliserdang, Sumatra Utara 
24. Ruri Keristanti (Air Mata Senja), Medan, Sumatra Utara
25. Novia Syahfitri (Sajak Maaf untuk Pak Budi;  Pesan dari Bapak Budi), Medan, Sumatra Utara 
26. Maulana Satrya Sinaga (Melodi Terakhir dari Pak Budi, lantunan biola), Medan, Sumatra Utara
27. Ranto Sibarani (nekrofilia), Medan, Sumatra Utara 
28. Foeza Hutabarat (Air Mata Sunyi; Jam Terakhir),  Jakarta
29. Asnidar (Temaram Sebelum Senja; Raih Kemudi Kapal Kita), Medan, Sumatra Utara
30. Saiful Amri (Setelah Achmad Budi Cahyanto Berpulang; Lukisan Terakhir), Deliserdang, Sumatra Utara 
31. Mezra E.Pellondou (Ode buat Budi Pekerti; Setangkai Teratai Muda), Kupang, NTT
32. Ernawati Sirait (Apa yang Salah), Labuhanbatu, Sumatra Utara 
33. Siamir Marulafau (Apa Salah Pak Budi; Syair Kemaafan Buat Pak Budi), Medan, Sumatra Utara
34. Meliana (Nada Terakhir; Tragedi Budi), Tanjungbalai, Sumatra Utara
35. Rika Kartika (Aku Mati di Pangkuan Muridku;  Biola Tinggal Kenangan), Medan, Sumatra Utara
36. Berthold Sinaulan (Guru Dalam Catatan Sehari; Guru Budi Sudah Pergi; Bukan Lagi Sekadar), Tangerang Selatan, Banten
37. Tok Laut (Air Mata Ki Hajar Dewantara), Tanjungbalai, Sumatra Utara
38. Mohammad Arfani (Di tiap hujan yang begitu saja), Palembang, Sumatra Selatan
39. Porman Wilson Manalu (Stasiun Baru), Medan, Sumatra Utara
40. Yunita Sari (Cat Lukis Penebus Lahad), Pekanbaru, Riau
41. Imam Qalyubi (Guru di Sengkarut Zaman), Palangkaraya, Kalimantan Tengah
42. Andana D.J. (Jalan Tertuju; Dalam Doa), Sumedang, Jawa Barat
43. Shiny.ane el'poesya (Belajar Membaca), Jakarta
44. Hasan Basri (Dari Tragedi Pak Guru Budi, Satu Introspeksi), Medan, Sumatra Utara
45. Malubi (Guru Budi; Duka),  Deliserdang, Sumatra Utara
46. El Surya (Penjual Tahu), Medan, Sumatra Utara
47. Sunaryo (Tragedi GTT Seni  Budaya  Torjun), Rokan Hilir, Riau
48. Rosalina (Anakku; Dawai dan Kanvas), Binjai, Sumatra Utara
49. Dahlena Sari Marbun (ABC : Haiku untuk Guru), Medan, Sumatra Utara
50. Budhi Setyawan (Di Sebuah Ruang Kelas; Biola Kesedihan; Majas Bumi Langit), Bekasi, Jawa Barat
51. Reny Agustina (Selamat Jalan Syuhada; Senja Telah Mencengkeram Bumi), Medan, Sumatra Utara
52. Maya Rospita (Nyanyian Tanpa Jiwa; Surat Kecil untuk Para Siswa), Deliserdang, Sumatra Utara
53. Mulia Agustina Akcin (Budi [Nasihat ibu pada anaknya]), Schalke, Jerman
54. Win R.G. (Berdosa Kali Kau! Masuk Neraka!), Medan, Sumatra Utara
55. Wiji Hidayatullah (Ini Bapak Budi; Gelora Jiwa Pak Budi), Batangkuis, Deliserdang, Sumatra Utara
56. Fadillah Rahmi Nasution (Guru Budi, Muridmu Tak Berbudi), Galang, Deliserdang, Sumatra Utara
57. Hidayat Banjar (Kisah Pilu sang Guru; Matinya Budi di Sekolah Kami), Medan, Sumatra Utara
58. Yoseph Yapi Taum (Tarian Terakhir), D. I. Yogyakarta
59. T. Marni Adriyah (Senja dan Senyum Perempuan Itu; Kau Harus Mendengarnya, Nak), Acehtamiang, Aceh
60. Rita Andriani Sitorus (Bapak Bebu Guru Ratoh; Kembali kepada Allah), Deliserdang, Sumatra Utara
61. Baharuddin Saputra (Tragedi Guru Budi... Itu), Medan, Sumatra Utara
62. Evi Khairani (Guru Bukanlah Dewa), Deliserdang, Sumatra Utara
63. Sayed Din Hidayat (Catatan Hidup yang Runtuh; Aku Terpesona Hati yang Tak Sampai; Perjalanan Seorang Pahlawan), Asahan, Sumatra Utara
64. Bambang Kariyawan (Membaca Tentangmu, Budi), Pekanbaru, Riau
65. Er Yuherlis (Guruku), Pekanbaru, Riau
66. Devi I. Siregar (Tahukah, Kau), Medan, Sumatra Utara
67. Ian Batara Lubis (Bila Kukenang Pak Budi), Sibuhuan, Padanglawas, Sumatra Utara
68. Bambang Widiatmoko (Cermin; Guru Sejati, 1; Guru Sejati, 2), Bekasi, Jawa Barat
69. Seriana (Bisik Senja), Subulussalam, Aceh
70. Syamsul Agus (Aku dan Budi Guru), Binjai, Sumatra Utara
71. Muhammad Thobroni (Inikah Sekolah Itu; Inikah Sekolah Itu/1; Inikah Sekolah Itu/2), Tarakan, Kalimantan Utara
72. Suchairi Sibarani (Kubenci Kabar), Pringsewu, Lampung
73. Sri R.M. Simanungkalit (Sebuah Kisah yang Harus Kututurkan pada Dua Anakku; Surat kepada Shinta), Pangururan, Samosir, Sumatra Utara
74. Sarman Alfadjari (Bunga Pelastik untuk Budi; Senandung Senja), Lampung
75. Sulindawati (Sahabat Syurga; Surat Cinta Buat Pak Budi), Lubuk Pakam Pekan, Deliserdang, Sumatra Utara
76. Ade Novi (Guru; Guru Budi), Depok, Jawa Barat
77. Zulfaisal Putera (Guru (Ber)Budi), Banjarmasin, Kalimantan Selatan
78. Latifah Hanum (Pak Budi telah pergi; Salahkah yang kuajar?; Bapak tak salah), Lubukpakam, Deliserdang, Sumatra Utara
79. Tetty Mujizat (Senandung Duka), Sumedang, Jawa Barat
80. Elidawani Lubis (Lukisan Takdir Guru; Goresan Wajah Merampas Jiwa Guruku:Budi Cahyo), Kualuh Hulu, Labuhan Batu Utara, Sumatra Utara
81. Siwi Widjayanti Hadiprajitno (Berikan kepada Guru Tersayang), Jakarta
82. Ramli Marpaung (Surat Cinta Buat Pak Guru; Terimalah Istriku), Asahan, Sumatra Utara
83. RD. Kedum (Tragedi Sendja Djiwa; Tinggallah Dawai), Lubuklinggau, Sumatra Selatan
84. Yahya Andi Saputra (Solilokui Guru Budi), Jakarta
85. Chairani (Lukisan Kematian), Binjai, Sumatra Utara
86. Suyadi San (Bendera Setengah Tiang/II; Anak-anakku, Murid-muridku; ), Medan, Sumatra Utara
87. Roslan Madun (Selepas Tiga Puluh Tahun; Istana Maimun), Kuala Lumpur, Malaysia
88. Sihar Ramses Simatupang (Sajak Guru Budi), Jakarta
89. Nuyang Jaimee (Percakapan Ajal),  Jakarta
90. Armani Arbain (Suara Hati dari Dalam Sana), Padang, Sumatra Barat
91. Alfandy AN (Sampai di Ujung Maut), Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan
92. Ikhwan Umir (Duka Ini Sangat Dalam; Luka yang Tersimpan), Pekanbaru, Riau
93. Eva Septiana RA (Ketika Langit Menghitam), Tuban, Jawa Timur
94. Nashita Zayn (Guru Memandu, Sendu), Solo, Jawa Tengah
95. Salman Yoga S. (Ziarah Jumat), Takengon, Aceh Tengah, Aceh
96. Sukma (Lelaki yang Terbaring Itu), Medan, Sumatra Utara
97. Dyah Kencono Puspita Dewi (Perjuangan Tanpa Tanda Jasa), Bekasi, Jawa Barat
98. Wirja Taufan (Sebuah Puisi Untukmu), Padang, Sumatra Barat
99. Nasib TS (Sketsa Anak Harapan), Deliserdang, Sumatra Utara
100. Hermawan (Kenangan Sejawat Abadi), Rokan Hulu, Riau
101. Maria Maltidis Banda (Dari Balik Terali; Surat untuk Pak Guru; Pukul Tujuh Pagi), Denpasar, Bali
102. Roymon Lemosol (Panggilan Jiwa Guru Budi /1; Panggilan Jiwa Guru Budi /2), Ambon, Maluku
103. Muhsyanur (Semua akan Bersaksi; Salah Siapa?; Indonesia Menangis:Tangisan untuk Guru Budi), Wajo, Sulawesi Selatan
104. Eka Budianta (Hutan yang Luas dan Laut Lepas), Jakarta
105. Ira Esmiralda (Almamater; Ingin Guru; Kepada Ibu dan Bapak Guru), Bangka, Bangkabelitung
106. Hasriwal AS Hasibuan (Untuk Anak Aceh II), Jakarta
107. Sri Yuliani  (Engkau dan Biola), Lubukpakam, Deliserdang, Sumatra Utara
108. Rizka Desriyani (Sebuah Coretan Kasih Sayang), Medan, Sumatra Utara
109. Kurnia Effendi (Elegi Guru Budi), Jakarta
110. Pusriza (Lelaki dengan Tanda Hitam di Wajah), Bogor, Jawa Barat
111. Mastar Muham (Riwayat Sebuah Senja; Masihkah Kita Melukis), Binjai, Sumatra Utara
112. Restuti Saragih (Ode untuk Pak Guru Budi), Medan, Sumatra Utara
113. Heri Sukamto (Nasihat Seorang Ibu terhadap Anaknya /Bagian I); Nasihat Seorang Ibu terhadap Anaknya /Bagian II), Subulussalam, Aceh
114. Tanita Liazna (Dalam Balut Doa; Wahai Pasal dan Segala yang Mampu Menjerat), Binjai, Sumatra Utara
115. Julia Daniel Kotan (Kamu Ingin Menepi:Istirahatlah; Kaulah Matahari Kami atawa Malam Menyembunyikanmu; Monolog Istri Mas Budi), Depok, Jawa Barat
116. Heru Marwata (Cat Cinta Berbayar Nyawa), Yongin, Seoul, Korea Selatan
117. Ibrahim Ilyas (Alam Takambang Jadi Ngilu), Padang, Sumatra Barat
118. M. Tauhed Supratman (Akhir Lantunan Biolamu), Madura, Jawa Timur
119. Resti Nurfaidah (Senandung Biola Literasi; Ode to Budi), Bandung, Jawa Barat

Jumlah karya masuk = 206 judul dari 119 orang
Lulus kurasi/seleksi = 181 judul dari 118 orang

Salam puisi tanpa henti!

SANGGAR GENERASI MEDAN
Suyadi San, Direktur Program

Jadwal Penerbitan :
5 - 25 Februari : Pengumpulan Karya
26-28 Februari : Kurasi/Seleksi
1-2 Maret : Pengumuman Hasil Kurasi/Seleksi.
3-4 Maret : Penyuntingan
5-6 Maret : Pengatakan
7-12 Maret : Pencetakan
13-14 Maret : Penyuntingan Akhir (Proof Reading)
15-20 Maret : Pencetakan Final
21-22 Maret : Pengemasan Buku
23-24 Maret : Persiapan Peluncuran
25 Maret : Peluncuran dan Pelelangan Buku
26-31 Maret : Pengiriman Buku kepada Kontributor dan Donatur
26-31 Maret : Pemasaran Buku oleh kontributor/donatur maupun umum.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.