Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Tujuh Resolusi Tahun Baru - Sofyan RH. Zaid

Tujuh Resolusi Tahun Baru - Sofyan RH. Zaid

Oleh Sofyan RH. Zaid


 “Poin penting dari tahun baru adalah bukan kita akan menghadapi tahun baru, tetapi kita menghadapi tahun baru dengan jiwa yang baru.”
Gilbert Keith Chesterton (1874-1936)


Apa makna tahun baru? Menurut Benjamin Franklin tahun baru berarti berperang dengan kebiasaan buruk, berdamai dengan orang di sekitar, dan biarkan setiap tahun yang baru menjadikan kita manusia yang lebih baik. Itu artinya, tahun baru bukan sekadar pawai obor, pesta kembang api, atau parade tiup terompet.


Tahun baru, baik Hijriyah atau Masehi, merupakan momentum bagi kita untuk berubah, entah dari buruk ke baik, atau dari baik ke yang lebih baik lagi. Apa yang harus berubah? Setidaknya ada tujuh resolusi tahun baru yang layak kita pertimbangkan, yakni:

1. Bekerja Lebih Cerdas, Berdoa Lebih Keras

Untuk sukses secara ekonomi atau cita-cita, kita tak cukup hanya dengan bekerja keras, kita butuh bekerja secara cerdas. Bekerja cerdas diawali dengan niat, perencanaan yang tepat, dan fokus. Apa itu fokus? Fokus bukan bekerja terus menerus siang dan malam. Fokus adalah "mencurahkan segala emosi pada pekerjaan, tapi jangan sampai pekerjaan merasuki emosi yang menjadikan kita emosional." Selain itu, berdoa lebih keras merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari bekerja cerdas. Berdoa lebih keras dalam artian bukan hanya berdoa sekadarnya saja, tapi benar-benar berdoa secara sungguh-sungguh, khusus, dan fokus tentang pekerjaan tersebut.  

2. Memanfaatkan Waktu secara Maksimal

Waktu bukan saja adalah uang, tapi waktu lebih berharga dari uang itu sendiri. Uang yang kurang, bisa kita usahakan agar bertambah. Uang yang hilang, bisa kita cari untuk ditemukan atau kita cari gantinya. Namun waktu yang kurang, tidak bisa kita tambah. Waktu yang hilang, tidak bisa kita temukan lagi. Dengan demikian, sungguh sebuah kerugian besar bila kita tidak bisa memanfaatkan waktu secara maksimal untuk hal-hal yang berharga, baik untuk kehidupan dunia atau pun akhirat. Hormatilah waktu, maka waktu pun akan menghormatimu.

3. Menjaga Kesucian Diri secara Serius

Mulailah menjaga kesucian diri secara serius, baik kesucian fisik mau pun jiwa. Menjaga kesucian fisik berarti membuat tubuh kita tetap bersih dan senantiasa punya wudlu. Sedangkan menjaga kesucian jiwa bermakna menjaga diri dari segala yang haram. Mulai dari makan minum sampai harta benda. Selain itu, jiwa juga harus terhindar dari sifat-sifat tercela yang mengotorinya, seperti iri, dengki, benci, dendam, mengumpat, sombong, merendahkan orang lain, dan sebagainya.

4. Belajar Berzikir dalam Segala Situasi

Dalam kehidupan dunia, hal yang paling penting adalah ketenangan. Ketenangan adalah inti kebahagiaan. Maka cari dan temukan ketenangan itu. Dengan cara apa? Ada dua cara menemukan ketenangan: (1) Jangan berbuat jahat, (2) Berzikir dalam segala situasi. Mulai berzikir dalam hati di segala situasi, berbaring, duduk, berdiri, berjalan, bahkan berlari. Agar mudah, pilihlah zikir yang pendek saja, misalnya "Allah..., Allah..., Allah...". Sebut dan sambut Dia dengan sungguh-sungguh. Berzikir akan membuat jiwa tenang sebagaimana janji Allah dalam Alquran. Jangan khawatir, Allah tidak pernah ingkar janji bukan?

5. Menjadi Semakin Berguna bagi Orang Lain

Sebagaimana yang kita tahu bahwa manusia yang paling baik adalah yang paling berguna bagi manusia lain. Mulailah menjadi berguna bagi yang lain, apa pun bentuknya, kecil atau besar, samar atau nyata. Percayalah bahwa saat kita menjadi berguna bagi orang lain, itulah kebahagiaan yang sesungguhnya. Ketahuilah bahwa orang yang bahagia karena guna kita adalah doa yang mustajab. Menjadi manusia yang berguna akan menjadikan diri kita terhormat.

6. Mulai Mencari Kenikmatan Salat

Salat adalah tiang agama. Itulah kenapa salat sebagai rukun Islam merupakan yang paling malas kita dirikan. Adakah cara agar kita tidak malas mendirikan salat? Ada, yaitu dengan berjuang menemukan nikmatnya salat. Ada tiga cara menemukan hal itu, yakni (1) Salat di awal waktu, (2) Salat berjamaah, dan (3) Salat secara khusyuk. Jika ketiganya tidak selalu dapat kita penuhi, berjuanglah di salah satunya, yakni yang ketiga, salat secara khusyuk. Apa kunci menjadi khusyuk? Sederhana, yakni meski tubuh bergerak dan bibir mengucap, hati harus tetap ingat dan menyebut Allah dalam salat. Dari sanalah kenikmatan (dalam) salat akan kita teguk.

7. Memperbaiki Hubungan Silaturahmi

SIlaturahmi punya banyak manfaat, salah satunya yang paling nyata adalah bisa mendatangkan rezeki. Cobalah. Bila kita sudah lama tidak mengunjungi sanak keluarga, kawan, atau bahkan teman yang sudah lama bermusuhan, ini saatnya untuk mengunjunginya dengan niat silaturahmi. Kini kita hidup di zaman modern, bila mengunjungi secara langsung belum bisa dilakukan, kita bisa memulainya dari jarak jauh, misalnya dengan telepon, sms, atau chat. Perihal silaturrahmi, yakinlah bahwa dengan itu hidup kita akan lebih aman dan baik.

Itulah 7 resolusi
tahun baru yang bisa kita terapkan. Bila kita tidak sanggup melakukan semuanya, lakukanlah semampunya. Tidak ada yang lebih beruntung dari orang-orang yang dibuat-Nya beruntung. “Tahun Baru adalah hidup baru. Tentukan mulai hari ini akan menjadi siapa, apa, dan bagaimana kita menjalani hidup sepanjang tahun,” demikian kata Anthony Robbins.

Jakarta, 11 September 2018/1 Januari 2019

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.