Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Biografi Singkat H.B. Jassin

Biografi Singkat H.B. Jassin

Biografi Singkat H.B. Jassin 

Oyon Sofyan

H.B. Jassin


Nama lengkapnya Hans Bague Jassin, dilahirkan di Gorontalo, 31 Juli 1917, dan meninggal di Jakarta, 11 Maret 2000 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pukul 01.20 di unit UPKS, Jakarta. Pukul 14.00 jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional, Kalibata, Jakarta Selatan.

Pendidikan H.B. Jassin: Mula-mula masuk HIS (Hollandsch Inlandsche School) di Balikpapan (1924-1929). Dari Balikapan ia pindah ke HIS di Gorontalo (1929-tamat, 6 Juni 1932). Setamat HIS, H.B. Jassin melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Tondano, dekat Menado. Di sekolah ini H.B. Jassin tidak lama, hanya enam bulan (Juli-Desember 1932) karena harus mengikuti ayahnya yang mendapat pekerjaan di BPM Pangkalanbrandan, Sumatera Timur. Di Pangkalanbrandan tidak ada sekolah MULO. H.B. Jassin kemudian dipindahkan ke Medan, dan indekost di rumah Bapak Ganda. Di kota inilah H.B. Jassin kembali masuk kelas persiapan selama tujuh bulan (Januari-Juli 1933). Kemudian ia melanjutkan ke HBS (Hoogere Burger School) di Medan (tamat, 3 Juni 1939). Di kota ini H.B. Jassin banyak berkenalan dengan para seniman dan calon seniman, di antaranya Chairil Anwar yang ketika itu namanya sudah tercantum dalam jajaran redaksi majalah Ons MULO Blad bersama Bahrum Rangkuti. Majalah ini milik pelajar MULO pemerintah. Di kelak kemudian hari, kedua pelajar ini menjadi sastrawan besar Indonesia. Kemudian ketika di Jakarta dan sedang bekerja menjadi redaktur kebudayaan majalah Mimbar Indonesia. Waktu itu tepatnya tahun 1953 H.B. Jassin mulai mengajar di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, dan tahun itu pula ia mendaftar menjadi mahasiswa di tempat ia mengajar. Kemudian pada tanggal 12 Desember 1955, H.B. Jassin lulus Sarjana Muda Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Ia kemudian meneruskan lagi ke jenjang sarjana penuh atau istilah sekarang S-1, dan pada tanggal 15 Agustus 1957 H.B. Jassin lulus dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1958, H.B. Jassin melanjutkan studinya di luar negeri, yaitu di Amerika Serikat untuk memperdalam pengetahuannya dalam bidang sastra bandingan di Universitas Yale, Amerika Serikat (1958-11 Mei 1959). Selain itu, H.B. Jassin juga pernah mengikuti orientasi pendidikan untuk mahasiswa asing di Indiana University: Orientation Center, Amerika (26 Juli—3 September 1958) sebelum resmi mengikuti kuliah di Yale University, Amerika Serikat.

H.B. Jassin pernah menjadi redaktur majalah, De Josuase Jeugd, Medan (15 September 1934—Desember 1938), Fadjar, Medan (Juli 1938--), sekretaris Inheemsehe Jeugd Organisatie (IJO)=persatuan pelajar-pelajar sekolah menengah se Medan dari kalangan kepanduan Al Hilal (1936—1937), sidang pembantu majalah Kemadjoean, Batavia atau Jakarta (7 Maret 1940—April 1941), pembantu tetap rubrik “pemandangan dalam dan luar negeri” majalah Keinsafan, Gorontalo (30 April 1939—30 Mei 1940), menjadi pegawai Kantor Asisten Residen Gorontalo (Volontair atau magang, Agustus—Desember, 1939), Balai Pustaka (Februari 1940—21 Juli 1947: sekretaris majalah Poedjangga Baroe, Jakarta (Juli/Agustus 1940—Januari/Februari 1942), Wakil Pemimpin Redaksi Pandji Poestaka, Jakarta (1942—1945), Wakil pemimpin redaksi Pantja Raja, Jakarta (15 November 1945—15 Juli 1947), dosen Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1953—1959; 1961—1964; 1965—29 Januari 1983, hingga pensiun menjadi Lektor Tetap, kemudian masih mengajar sebagai dosen luar biasa---), pegawai Lembaga Bahasa Nasional (Juli 1954—Maret 1973, sekarang menjadi Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional), redaktur kebudayaan majalah Mimbar Indonesia, Jakarta (1949—11-12 November-Desember 1964), Indonesia, Jakarta (Juli 1950—Juli 1952), Zenith, Jakarta (15 Januari 1951—Mei 1954), Bahasa dan Budaya, Jakarta (1952—1963), Kisah, Jakarta (Juli 1953—Maret 1957), Seni, Jakarta (Januari—Desember 1955), Buku Kita, Jakarta (Januari 1955—Desember 1956), Medan Ilmu Pengetahuan, Jakarta (Desember 1961—April 1962), Sastra, Jakarta (Mei 1961—Maret 1964; November 1967—Oktober 1969), redaktur “Forum Sastra Budaya” lampiran kebudayaan harian sore Berita Republika, Jakarta (19 Oktober 1963—10 Mei 1964;), Bahasa dan Sastra, Jakarta (No. 1, 1975—No. 6, 1981), dan majalah Horison, Jakarta (Juli 1966—11 Maret 2000).

Buku-buku karangan asli H.B. Jassin: Angkatan 45 (1951), Tifa Penyair dan Daerahnya (1952), Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei 1—IV (1954, 1962, 1967, 1967; sejak 1985, I—IV diterbitkan oleh Gramedia, diedit oleh Pamusuk Eneste, dan buku ke-I-nya diberi pengantar oleh Pamusuk Eneste), Kesusastraan Dunia dalam Terjemahan Indonesia (1956), Heboh Sastra 1968: Suatu Pertanggunganjawab (1970), Ikhtisar Kritik Sastra (bersama Liaw Yock Fang, 1970), Polemik Tentang Al-Quranul Karim Bacaan Mulia (bersama H. Oemar Bakry, 1978), Sastra Indonesia Sebagai Warga Sastra Dunia: Dan Karangan-karangan Lain (diedit dan diberi pengantar oleh Pamusuk Eneste, 1983), Pengarang Indonesia dan Dunianya; Kumpulan Karangan (diedit dan diberi pengantar oleh Pamusuk Eneste, 1983), Al-Quran Berwajah Puisi (1983, ditashih oleh Lembaga Pentashih Al-Quran, Departemen Agama), Surat-Surat 1943—1983 (diedit dan diberi kata pengantar oleh Pamusuk Eneste, 1984), Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa: Kumpulan Esei 1983--1990 (diedit dan diberi kata pengantar oleh Pamusuk Eneste, 1993), Koran dan Sastra Indonesia: Kumpulan Esei (diedit oleh Pamusuk Eneste dan diberi kata pengantar oleh Frans M. Parera, 1994), Darah Laut: Kumpulan Cerpen dan Puisi (diberi pengantar oleh Sapardi Djoko Damono, 1997), Omong-Omong: Perjalanan ke Amerika 1958—1959 (1997), dan satu naskah belum diterbitkan berjudul “Dightung und Wahrheit” (1998).

Buku-buku atau bunga rampai yang dieditori H.B. Jassin: Pantjaran Tjita: Kumpulan Cerita Pendek dan Lukisan (1946), Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948), Gema Tanah Air: Prosa dan Puisi (1948; sejak tahun 1969, buku ini terbit dipecah menjadi dua jilid), Kisah: 13 Ceritera Pendek Indonesia (1955), Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956), Analisa: Sorotan Atas Cerita Pendek (1961), Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru (1962), Pujangga Baru: Prosa dan Puisi (1963). Tenggelamnya Kapal vander Wijck dalam Polemik (editor bersama M. Junus Amir Hamzah, 1963), Angkatan 66: Prosa dan Puisi (1968; sejak tahun 1985, buku ini terbit dipecah menjadi dua jilid), Polemik: Suatu Pembahasan Sastra dan Kebebasan Mencipta Berhadapan dengan Undang-Undang dan Agama (Kuala Lumpur, 1972), Kontroversi Al-Qur`an Berwajah Puisi (1995), dan Kontroversi Al-Qur`anul Karim Bacaan Mulia (2001).

Buku-buku yang diterjemahkan H.B. Jassin: Sepuluh Tahun Koperasi: Penerangan Terhadap Koperasi oleh Pemerintah 1930--1940 (karya R.M. Margono Djojohadikusumo (Inspecteur), 1941, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Tien Jaren Kooperatie), Chushingura (karya Sakae Shioya (pengarang “Zaman Kanak-kanakkoe di Nippon” dan penyalin buku “Namiko” dan “Pagoda”); terjemahan bersama Karim Halim, 1945), Renungan Indonesia (karya Sjahrazad = nama samaran Sutan Sjahrir, 1947, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Indonesische Overpeinzingen, 1945; kemudian Renungan dan Perjuangan, 1991, diberi pengantar oleh Charles Woll Jr, dan diberi catatan akhir oleh Soedjatmoko, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Indonesiche Overpeinzingen out of Exile), Terbang Malam (karya Antoine De Saint Exupery dengan kata pendahuluan oleh Andre Gide, 1949, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Vol de Nuit), Kisah-Kisah dari Rumania (1964, terjemahan bersama M. Taslim Ali dan Carla Rampen dengan kata pengantar oleh Prof. Dr. Prijono (saat itu Menko Pendidikan dan Kebudayaan), buku ini diterjemahkan dari bahasa Prancis, Nouvelles Roumaines, 1962; dalam buku ini nama H.B. Jassin dan Carla Rampen tidak muncul, tetapi hanya dengan inisial “dkk” karena pertimbangan politis, tahun 1964 adalah masa krisis bagi H.B. Jassin dan kawan-kawan sesama sastrawan kubu Manikebu, apalagi Mendikbud Prof. Dr. Prijono yang memberi kata pengantar buku ini cukup dekat dengan PKI), Ahli-Ahli Pikir Besar Tentang Negara dan Hukum: Dari Plato Sampai Kant (karya Jhr Dr. J.J. Von Schmid (guru besar pada Universitas di Brussel), 1953/1965, terjemahan bersama R. Wiranto, S.H., Djamaluddin Dt. Singomangkuto, S.H., dan Djamadi adalah nama samaran H.B. Jassin, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Grote Denkers Over Stat en Recht (van Plato tot Kant), 1952), Api Islam: Sejarah Evolusi dan Cita-Cita Islam dengan Riwayat Hidup Nabi Muihammad S.A.W. I—II (karya Syed Ameer Ali, 1966, 1967, diterjemahkan dari bahasa Inggris, The Spirit of Islam: A History of the Evolution and Ideals of Islam, dalam menterjemahkan buku ini H.B. Jassin menggunakan nama samaran Djamadi=H.B. Jassin), Cerita Pandji dalam Perbandingan (karya Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka; terjemahan bersama Zuber Usman, 1968, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Pandji--verhalen onderling vergeleken), Max Havelaar: Atau Lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda (karya Multatuli, 1972, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Max Havelaar: of de Koffijvelingen der Nederlandsche, buku ini diberi kata pendahuluan dan anotasi oleh Dr. Gerard Termorhuizen), Kian Kemari-Indonesia dan Belanda dalam Sastra (1973, diterjemahkan dari bahasa Belanda, bahannya dari majalah “Serba-Serbi Negeri Belanda”, H.B. Jassin hanya menterjemahkan beberapa karangan saja), The Complete Poems of Chairil Anwar (1974, terjemahan bersama Liaw Yock Fang, diterjemahkan dari sajak-sajak Chairil Anwar dalam bahasa Indonesia), Saijah dan Adinda/Max Havelaar (cerita Multatuli, skenario film PT Mondial Motion Pictures dan Fons Rademaker Productie, ditulis oleh G. Soetteman dan Hiswara Darmaputra, 1975), Cuk (kumpulan cerpen karya Vincent Mahieu, 1976, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Tjoek), Cis (kumpulan cerpen karya Vincent Mahieu, 1975, diterjemahkan dari bahasa Belanda, Tjis), Pemberontakan Guadalajara (novel karya J. Slauerhoff, 1977, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De opstand van Guadalajara), Al-Qur`anul Karim Bacaan Mulia (1978, Tafsir Al-Quran, diterjemahkan dari bahasa Arab), Teriakan Kakatua Putih: Pemberontakan Patimura di Maluku (karya Johan Fabricius, 1980, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De schreeuw van de Witte Kalatoe), Juz Amma: Juz ke-30 Al-Quranul-Karim Baccan Mulia: Berita Besar (1984, diterjemahkan dari bahasa Arab), Sapi Betina dan Keluarga Imran (1985, diterjemahkan dari bahasa Arab), Percakapan Erasmus (dipilih dan diterjemahkan dari buku-buku karya Desiderius Erasmus, diberi kata pendahuluan oleh J. Trapman, 1985, diterjemahkan dari bahasa Belanda), Multatuli yang Penuh Teka-Teki (karya Willem Frederik Hermans, 1988, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De reaselachtige Multatuli, 1976), Sang Penasihat (karya H.J. Friedericy, 1990, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De Raadsman, 1973), Demokrasi dan Kepemimpinan: Kebangkitan Gerakan Taman Siswa (karya Kenji Tsuchiya, 1992, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Democracy and Leadership: The rise of the Taman Siswa Movement in Indonesia, 1988), Matriline dan Kepemimpinan Balai Pustaka (karya Tsuyoshi Kato, 1995, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Matriliny and Migration: Evoving Minangkabau Tradition in Indonesia, 1982), Sebagaimana Saya Melihatnya (karya Konosuke Matsushita, 1997, diterjemahkan dari bahasa Inggris, As I See it), Pikiran Tentang Manusia (karya Konosuke Matsushita, 1997, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Thoughts on Man, 1982), 1001 Hari: Kisah-Kisah Parsi, Mimpi Buruk Sang Putri Raja 1—4 (karya C.A. Mees Santpoort, 1999, 1999, 2000, 2000, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De Duizend en een Dag), Terang Benderang: Renungan Spiritual Harian Kutipan dari Masnawi (karya Jalaluddin Rumi; terjemahan bersama Ali Audah, 2000, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Rumi Daylight: A Daybook of Spiritual Guidance, 1990), dan Zarathustra (karya Friedrich Nietzsche; H.B. Jassin hanya menerjemahkan sebagian kecil saja, kemudian terjemahan diteruskan oleh Ari Wijaya dan Hartono Hadikusumo, 2000, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Also Sprach Zarathustra, 1977).

Selain itu, H.B. Jassin pun meninggalkan 5 naskah terjemahan yang belum sempat diterbitkan yaitu: Busido: Jiwa Nippon, Suatu Pemandangan Tentang Pikiran Nippon (karya Inazo Nitobe, 1945, diterjemahkan dari bahasa Inggris), Seribu Satu Malam (1998, diterjemahkan dari bahasa Belanda, 1001 Avond), Percakapan Burung-Burung (karya Farid-uddin Attar, 1998, diterjemahkan dari bahasa Belanda, De Samenspreking Der Vogels), Kasidah (karya Sir Richard Burton, 1998, diterjemahkan dari bahasa Inggris, The Kasidah: of Haji Abdu El-yezdi, 1880), dan Tanda-Tanda yang Tidak Kelihatan (karya Jalaluddin Rumi, 1999, diterjemahkan dari bahasa Inggris, Sings of the Unseen, 1994, terjemahan W.M. Thackston, Jr).

Buku-buku yang diberi kata pengantar H.B. Jassin: Kereta Api Baja 1469 (novel karya Vsevolod Iwanow, terjemahan Idrus, diterjemahkan dari bahasa Belanda), Sedih dan Gembira (drama karya Usmar Ismail, 1948), Taufan di Atas Asia: Dan Tiga Buah Sandiwara Lain (kumpulan drama karya El Hakim (Abu Hanifah), 1948), Roman Atheis: Satu Pembicaraan (karya Boen S. Oemarjati, 1962), Jalan Tak Ada Ujung Mochtar Lubis (karya M.S. Hutagalung, 1963), Magdalena: Di Bawah Naungan Pohon Talia (novel Musthafa Luthfi Al-Manfaluthfi, terjemahan A.S. Alatas, 1963, diterjemahkan dari bahasa Arab, Majdulin), Umi Kalsum (kumpulan cerpen Djamil Suherman, 1963), Ziarah (roman Iwan Simatupang, 1969, diberi rekomendasi penerbitannya, “rekomendasinya” dimuat di kaper belakang buku tersebut), Merahnya Merah (karya Iwan Simatupang, diberi komentar di kaper kulit belakang buku tersebut, 1977), Pertumbuhan Perkembangan dan Kejatuhan Lekra di Indonesia (karya Yahaya Ismail, 1972), Penyair Muda di Depan Forum (1976, terbitan DKJ), Merahnya Merah (novel Iwan Simatupang, 1977, diberi komentar di kaper belakang buku tersebut), Sumbangsihku Bagi Pertiwi (kumpulan pengalaman dan pemikiran Wanita Pejuang, Buku I, 1981), Orang-orang Terasing (kumpulan cerpen Pamusuk Eneste, 1984), Sanu Infinita Kembar (novel Motinggo Busye, 1988), Tiga Puntung Rokok (novel Nasjah Djamin, 1985), Cermin Kaca Soekarno (roman Mayon Soetrisno, 1984), Langit Hitam Perempuan (roman Arman Haro, 1985), Pemberontakan Bukan Perang (roman M. Jacob, 1986), Kabar Ular (kumpulan cerpen Hamid Jabar, 1986), Cintaku Tuhanku (kumpulan sajak Dewi Motik Pramono, 1987), Tak Alang Kepalang (kumpulan cerpen Korrie Layun Rampan, 1988), Malam Terakhir (kumpulan cerpen Leila S. Chudori, 1989), Tusuk Sanggul Pudak Wangi (roman Pandir Kelana = R.M. Slamet Danusudirdjo, 1989, “Kata Pengantarnya” tidak dimuat dalam roman tersebut), Gedono Gedini (kumpulan cerpen Satyagraha Hoerip, 1990), Sajak--Sajak Oratorium (kumpulan sajak Suparwan G. Parikesit, 1990), Tonggak Perjalanan Budaya (kumpulan esei Dick Hartoko, 1990), Dari Mochtar Lubis Hingga Mangunwijaya (kumpulan esei Th. Sri Rahayu Prihatmi, 1990), Segi Tiga Emas (kumpulan cerpen harian Suara Pembaharuan, 1991), Lomba Baca Puisi Humor 1991 (antologi puisi, 1991), Cermin Diri:Membina dan Melestarikan Citra Wanita Indonesia (kumpulan esei/kolom Mien R. Uno, 1991), Menanti Pengadilan Tuhan (kumpulan cerpen Moes Loindong, 1992), Rumah Besar (novel Lilimunir C., 1994), Puisi Alam (buku pameran tunggal karya Sri Robustinah, 1994), Sajak—Sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air (kumpulan pilihan sajak, Oyon Sofyan, editor, 1995), Nyanyian-Nyanyian Hening (kumpulan sajak Diah Hadaning dan Rita Oetoro, 1996), Amir Hamzah 1911--1946 : Sebagai Manusia dan Penyair (antologi esei, Abrar Yusra, editor, 1996), Jelaka Pusaka Tinggi (kumpulan cerpen Darman Moenir, 1997), Orang Sakit (kumpulan cerpen Hudan Hidayat, 2000), dan Jenderal-Jenderal (kumpulan cerpen Pamusuk Eneste, 2001).

 ***

 Penghargaan yang diterima H.B. Jassin: Tanggal 20 Mei 1969 memperoleh tanda kehormatan Satyalencana Kebudayaan dari Presiden RI. Tanggal 24 Agustus 1970—11 Maret 2000 diangkat menjadi Anggota Akademi Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta (saat itu Letjen (purn) H. Ali Sadikin) untuk berlaku seumur hidup. Pada bulan April-Juni 1972 mendapat Cultural Visit Award dari pemerintanh Australia dan kehormatan mengunjungi pusat-pusat pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dan Malaysia di Universitas-Universitas di Australia dari Pemerintah Australia. Pada tahun 1972—1973 diundang pemerintah kerajaan Belanda untuk mengadakan penelitian kesusastraan Indonesia di Leiden, Belanda. Tanggal 26 Januari 1973 memperoleh hadiah Martinus Nijhoff dari Prins Berhard Fonds di Den Haag, Belanda, untuk terjemahan Max Havelaar karya Multatuli. Tanggal 11 Maret 1974 menerima piagam penghargaan dari Pimpinan Pusat Angkatan Muda Sulawesi Utara (AMSUT) karena telah berhasil dalam kariernya dan juga telah membantu/menunjang dalam Pembangunan Negara dan Bangsa. Tanggal 14 Juni 1975 menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Tanggal 5 Oktober 1983 menerima Piagam Hadiah Seni dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk jasa-jasanya di bidang seni sastra. Tanggal 13 Mei 1985 mendapat penghargaan dari Pusat Kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, atas terjemahan ceritera pilihan dari buku-buku Desiderius Erasmus, Percakapan Erasmus karya Erasmus. Tanggal 31 Agustus 1987 menerima hadiah Ramon Magsasay dari Yayasan Magsasay, Filipina. Tanggal 8 November 1990 menerima ASIAN Cultural Award for Literature dari Singapura. Tanggal 30 Oktober 1993 menerima anugrah gelar adat Gorontalo “Ti Molotinepa Wulito”. Tahun 1993 menerima Hadiah Yayasan Buku Utama atas karya terjemahan buku Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1-2 (karya Prof. Dr. Liaw Yock Fang, 1993). Tanggal 11 Agustus 1987 menerima Bintang Mahaputra Naraya dari Pemerintah RI. Tanggal 27 Desember 1994 menerima hadiah dari Yayasan Buku Utama 1991--1993, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, untuk terjemahan Demokrasi dan Kepemimpinan, Kebangkitan Gerakan Taman Siswa, karangan Kenji Tsuchiya. Tanggal 9 Desember 1995 menerima penghargaan kebudayaan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Tanggal 2 Mei 1996 dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Nasional 1996. Tanggal 17 Oktober 2000 mendapat penghargaan dari Pengurus Pusat Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) atas jasa-jasanya kepada dunia perbukuan di Indonesia, dan pada tanggal 26 Oktober 2002 mendapat penghargaan “Life Time Achievement Award” dari Yayasan Lontar (diterima oleh istrinya H.B. Jassin, Yuliko Jassin, di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. 

Bogor, Maret, 2012


Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.