Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Plagiasi Puisi Sederhana karya Sofyan RH. Zaid

Plagiasi Puisi Sederhana karya Sofyan RH. Zaid


#KAWACA.COM - Dalam dunia literasi, sebenarnya tidak ada yang ‘kuna’, tidak ada juga yang benar-benar ‘baru’. Bahkan ungkapan yang lebih ekstrem: “tidak ada yang baru di bawah matahari”, atau “tidak ada hal baru, yang ada adalah diperbarui”. Maka, wajar jika kemudian dalam literasi ada istilah plagiat, plagiarisme, atau plagiasi.


Menurut KBBI, plagiat/pla·gi·at/ n adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Sedangkan plagiarisme diartikan sebagai penjiplakan yang melanggar hak cipta. Lebih jauh, plagiarisme merupakan kata serapan dari bahasa Latin plagiari(us), yakni penculik.

Banyak kasus plagiat terjadi dalam dunia literasi, baik dalam sastra, maupun dunia akademik. Baru-baru ini, pemilik buku Pagar Kenabian, Sofyan RH. Zaid mengeluhkan kasus plagiat yang menimpanya. Salah satu puisinya dari buku tersebut yang berjudul “Sederhana”  telah diplagiat secara massal oleh orang-orang di facebook. Melalui akun facebooknya (23 September 2017), Sofyan mengunggah sejumlah gambar bukti terjadinya plagiat dan menulis:

Di halaman 27 buku saya, Pagar Kenabian ada puisi sangat sederhana berjudul:

SEDERHANA

inginku sangat sederhana # padaku kau cinta
padamu aku juga # kita hidup bersama
selamanya dalam satu rumah # sampai lupa cara berpisah

2012-2014

Saya iseng-iseng 'searching' di facebook perihal puisi tersebut. Ada banyak teman facebook dan bukan yang mengutipnya sebagai status, baik yang menyebut sumber secara lengkap ataupun yang hanya menyebut salah satu (nama atau judul buku). Namun ada juga -sekitar 27 orang- yang tidak menyebut sumber sama sekali. Bagi saya itu tidak masalah, asyik-asyik saja, itu hanya plagiasi sederhana. Semoga tidak makan korban saja. Haha.

Ada banyak komentar yang menyayangkan tindangan plagiat tersebut, tapi ada juga yang mengatakan sebagai kewajaran dunia maya sebagai bentuk ekspresi anak remaja mengingat isi puisinya yang romantis. Selain itu, bisa jadi sebagian dari mereka tidak tahu asal usul puisi tersebut. Plagiat terjadi karena plagiat juga. Namun apapun itu, plagiat tetaplah plagiat.

____

Bukti-bukti terjadinya plagiasi tersebut bisa klik di sini

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.

Next
Newer Post
Previous
This is the last post.