Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Warisan Ibu Pertiwi

Warisan Ibu Pertiwi

Oleh Suci Ayu Latifah

Zona kehidupan purba. Baca Afgan pada tulisan di Taman Pintar Yogyakarta. Hari itu,
rombongan dari SD 2 Pangkal Ponorogo melakukan kunjungan wisata. Bu Nia adalah salah satu guru dari keempat guru lain yang mendampingi para siswa study tour.

Sebanyak 40-an anak kelas 5 dan 6, memasuki zona lantai dasar, Gedung Oval.
Memasuki bibir pintu selamat datang mereka disambut oleh patung Dinosaurus. “Loh,
dinosaurusnya kok seperti di buku paket IPS ya, Bu?” tanya Nisa, anak kelas 6 sembari
memegang kaki Dinosaurus.

“Iya, Nak. Itu namanya Dinosaurus Tyrannosaurus Rex,” jawab Bu Nia.

“Besar ya, Bu dan taringnya tajam sekali,” kata Nisa menanggapi Dinosaurus yang
dikenal T-Rex. Bu Nia menganggukkan kepala, kemudian menjelaskan Dinosaurus lainnya.

Kunjungan wisata kali itu, mereka juga diperlihatkan beberapa warisan Indonesia. Salah
satunya adalah gamelan, alat musik tradisional Jawa.

“Itu kan gong. Ayahku pernah memainkan alat musik itu,” sela Nia sembari mengamati
satu per satu deretan warisan budaya Jawa.

Merasa sudah mengenal gamelan, Nia berusaha menyebutkan nama-nama gamelan.
Dimulai dari saron, gong, kenong, gendang, dan banyak lagi. Tidak lama itu, perhatian Nia pun beralih pada gambar di dinding yang tertuliskan keaneragaman Indonesia. 

Dilengkapi dengan gambar rumah, alat musik, senjata, dan pakaian adat membuat Nia dan temannya tertarik.

“Atas sendiri itu, rumah adat limas dari provinsi Sumatera Selatan. Pakaian adatnya
Aisan Gede,” kata Bu Nia dari arah belakang.

“Kalau yang itu darimana, Bu?” tunjuk Fira pada gambar senjata tradisonalnya clurit.

“Nah itu milik kita, Jawa Timur.” Semua siswa antusias dan semangat menikmat jalan-
jalan sambil belajar. Mereka menyusuri setiap sudut gedung. Bu Nia sesekali menambahkan informasi kepada siswanya. Suku di Indonesia sekitar 1.340, sementara jenis flora dan fauna ada ribuan yang tersebar di 17.508 pulau.

“Indonesia adalah negara yang kaya. Warisan ibu pertiwi ada beragam dan di setiap
daerah memiliki ciri khas masing-masing. Seperti yang ada di kota Ponorogo, misalnya. Ada tari Reog, juga minuman dawet jabung. Semua kekayaan itu adalah aset kita dari para leluhur. Tugas generasi muda adalah menjaga dan melestarikan keberagaman itu,” terang Bu Nia di sepanjang jalan.

Semua siswa mendengarkan penjelasan Bu Nia. Tiba-tiba, Ryan bertanya,”Apakah
bahasa juga keberagaman Indonesia, Bu?”

Mendengar itu, Bu Nia langsung menjawab ‘iya’. Bahasa di Indonesia ada 742. Setiap
daerah memiliki sendiri, seperti bahasa Jawa. Bahasa yang sering kita jadikan komunikasi dengan orang tua.

“Kulo adus, Bapak siram!” canda Bu Nia usai membahas tentang bahasa. Puas
menikmati Taman Pintar Yogyakarta, Bu Nia mengajak siswanya ke sebuah tempat makan yang menyediakan gudeg, kuliner khas Yogyakarta.

Ponorogo, 02 Juli 2018

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.