Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Culang Penyukat karya Kunni Masrohanti

Culang Penyukat karya Kunni Masrohanti

Culang Penyukat karya Kunni Masrohanti

CALUNG PENYUKAT
Kumpulan Puisi: KUNNI MASROHANTI
Ilustrasi Cover : Burhani  Anas
Foto Cover: : Kacamata Gober 
Tata Letak:: Rudi Yulisman 
Ilustrasi Sajak  : Dantje Said Moeis
Cetakan I : April 2019
Diterbitkan pertama kali oleh:
TareBooks 
(Taretan Sedaya International)
Jalan Jaya 25, Kenanga IV, Cengkareng, Jakarta Barat 11730
+62811 1986 73
tarebooks@gmail.com
www.tarebooks.com
viiii + 104 hlm. – 14x21 cm
ISBN: 978-602-5819-24-7

Harga:
Order: 


_____
Kata Pengantar

Cerita ini tentang aku kecil,  kampungku masa kecil, Sabak Auh, Siak yang lugu, 35 
tahun lalu. Aku, keluargaku, sejarah, tradisi dan segala kisah tentang cangkang, rimba di
ujung kampung yang kini hilang. Cerita tentang dulu yang selalu mengajakku untuk pulang. 

Maret 2019 

Kunni Masrohanti

___
Daftar Isi

Kata Pengantar__v
1. sebab mak kaulah sebenar puisi__1
2. gadis melayu__2
3. pesan dalam jahitan__4
4. lift terakhir__5
5. padamu doa yang ranum__7
6. di depan pintu__8
7. kupiah bapak__9
8. hujan di kebun kopi __10
9. pedal tak berbaju__12
10. talam bunga__13
11. tung tungkak__15
12. pelanto lapuk__17
13. tiangtiang setia__18
14. songket hitam__19 
15. ujung bangkong__22
16. kudakuda lama__24
17. uncang koyak__25
18. perigi kering__26
19. bening pakis__28
20. suluh sempurna__29
21. gergaji panjang__31
22. harihari mencari kayu__34
23. potong poni__36
24. biang bakar__37
25. jorjet merah jambu__38
26. calung penyukat__40
27. getah sebladi__41
28. jalan pipa__42  
29. kolam tanah__44
30. jalan jauh ke istana raja__45
31. rumpun sempaya__46
32. sepulang mengaji__47
33. radio gantung__48
34. serimbun batang sagu__50
35. di bawah kajang__51 
36. jalan malam di meranti bunting__53
37. tanjung layang__54
38. pinggan bunian__55
39. seberang teluk masjid_56
40. kue satu__57
41. pasar rabu__58
42. sapu lidi__59
43. gitar pak guru__61
44. parit makmur__62
45. jambu gelas__63
46. lempeng keci__65
47. ke sabak auh__66
48. sungai tengah__68
49. rapal dalam tempayan__69
50. gelenggang serumpun__71
51. cepet obor panjang__72
52. tasbih sepang merah__73
53. siang di beranda__74
54. beraya di bandar sungai__76
55. bunga kertas__78
56. pelampung kelapa__79
57. antan padi__80
58. lekang basah__82
59. jalan ke pekanbaru__83
60. pada pak guru kau titipkan aku__84
61. hilang padi ladang__85
62. tanah redang__86
63. rumah digerus gelombang__88
64. jamur kempas kering__90
65. setungkul damar__91
66. jejak tok belang__92
67. obor minyak__93
68. api berjalan__95
69. ke rumah paling darat__97
70. lompatlompat buah congkak__98
71. berkayuh sampai rempak__99
72. bincang bulan jelang muara__100
73. segulung tikar pandam__101
74. cawan beling putih__102  

___
KUNNI MASROHANTI
Lahir di Desa Bandar Sungai, Siak Sri Indrapura, Riau, 11 april 1974. Anak ketiga dari lima bersaudara (Mudriah, Siti Asiah, Siti Rodiah, Mizan Wahyudi) dari pasangan H Tarmuji (alm) dan Hj Partini. Istri dari Santoso dengan empat buah hati (Ahna Shofy, Asheila Nawa Shofa, Ruhi Rimbun Sunting, Ruhi Rindang Sunting). Satu-satunya penyair perempuan Riau yang ikut mendeklarasikan Hari Puisi Indonesia (HPI) (November, 2012) di Pekanbaru, Riau. Puisi-puisinya diterbitkan di berbagai media antara lain, majalah budaya Sagang, Harian Riau Pos, Romansa, Berdaulat, Singgalang, Padang Ekspres, Batam Pos, Indo Pos dan lainnya. Karya puisinya tergabung dalam antologi puisi: 'Tanda'(2000), 'Riau Satu' (2000), 'Musim Berganti' (2001), 'Musim Bermula' (2001), 'Kemilau Musim' (2003), 'Pesona Gemilang Musim' (2004), Komunitas Budaya Pesisir (KBP) 'Kutulis Namamu' (2005), 'Fragman Waktu' (2010), ‘Serumpun’ (20012), ‘Ayat-ayat Selat Sakat’ (2013), ‘Serumpun Kata Serumpun Cerita’ (2013), ‘Bendera Putih Untuk Tuhan’ (2014), ‘Pelabuhan Merah’ (2015), Senandung Tanah Merah (2016), Pasie Karam (2016), Matahari Cinta Samudera Kata (2016), Klukung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016), Kopi 1550 mdpl (2016), Bukan Batang Terendam (2016), Segara Aksara (2016), puisi tunggal ‘Sunting’ (2011), puisi tunggal ‘Perempuan Bulan’ (2016), 6,5 SR Luka Pidie Jaya (2017). Peraih anugerah Sagang kategori buku  ‘Sunting’ (2011). Buku puisinya ‘Perempuan Bulan’ masuk nominator Anugerah Sagang 2016.  Menghadiri berbagai event sastra tingkat nasional dan internasional. Peraih Anugerah Sagang karya non buku teater berjudul ‘Peri Bunian’ (2012). Penerima Anugerah Baiduri oleh Yayasan Perempuan Riau Bangkit Foundation (PRBF) kategori seni yakni sutradara perempuan (2013). Penerima Anugerah Pemangku Seni Tradisional dari Gubernur Riau (2014). Kunni terus bergerak di bidang seni dan sastra bersama Komunitas Seni Rumah Sunting yang didirikannya tahun 2012. Hingga kini, Kunni berkerja di Harian Riau Pos sebagai jurnalis.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.