Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Pertumbuhan Mualaf di Indonesia

Pertumbuhan Mualaf di Indonesia


Islam telah menempatkan mualaf (muslim convert) sebagai bagian dari elemen ukhuwah dan kesatuan umat yang sangat penting dan mendasar. Di dalam surat at-Taubah ayat 60, Alquran mengistilahkannya dengan muallaf qulubuhum yakni orang-orang yang hatinya hendak dilunakkan dan direngkuh ke dalam Islam dan karenanya mereka berhak menerima zakat. Meski Umar bin Khattab pada masa kekhalifahannya pernah berijtihad menafikan keberadaan mualaf sebagai salah satu ashnaf zakat, namun tidak berarti menghilangkan kedudukan muallaf yang harus diperhatikan. 

Syekh Muhammad Abduh adalah salah satu tokoh reformis Islam yang mengajukan perluasan makna dan spektrum mualaf secara substansial dalam kehidupan modern saat ini. Dalam konteks harfiah, maka non-Muslim yang berpotensi masuk Islam dan orang Islam yang berpotensi keluar dari Islam dapat dimasukkan dalam kategori mualaf. Bahkan, definisi yang dikemukakan Syekh Yusuf al-Qardhawi, menyebutkan bahwa yang dimaksud mualaf adalah “kaum muslim yang digoda oleh kaum kafir agar masuk dalam kekuasaannya atau masuk agamanya dan pemerintah non-muslim yang kemungkinan dapat berafiliasi dengan barisan kaum muslim”.

Lebih tegas, Imam ath-Thabari menyatakan bahwa hakikat pemberian zakat kepada mualaf  sebenarnya untuk mengantisipasi hancurnya umat Islam dan mengokohkan Islam sebagai sebuah agama. Karena itu Rasulullah Saw masih memberikan zakat pada mualaf  pada saat Fathul Makkah padahal jumlah umat Islam saat itu sudah banyak. 

Fenomena pertumbuhan ummat Islam masa kini telah menjadi perbincangan masyarakat global. Khususnya, ketika Islam telah menjadi agama terbesar yang dipeluk sebagian besar penduduk dunia. Menurut The Almanac Book of Facts (2011), dalam sepuluh tahun terakhir, penduduk dunia bertambah sebanyak 137%. Di mana pemeluk agama Kristen bertambah sebanyak 46%. Sedangkan pemeluk agama Islam bertambah sebanyak 235%. Sehingga disimpulkan bahwa Islam adalah agama dengan pertumbuhan pemeluk yang tertinggi di dunia, setiap tahunnya. Antara 1990 sampai 2000, diperkiraan sekitar 12.5 juta orang dari berbagai agama, pindah ke agama Islam. (Guinness Book of World Records,2011). 

Perkembangan Islam yang sangat cepat ini disebabkan oleh dua faktor penting. Pertama, oleh tingkat kelahiran (fertility rate) yang tinggi di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Kedua, oleh jumlah orang-orang yang pindah (conversion) dari agama lain ke agama Islam yang juga tinggi, terutama di Amerika, Eropa dan Australia dalam 20 tahun terakhir (The Almanac Book of Facts, 2011). Menurut hasil poll (2012) di Amerika, diketahui sekitar 200.000 orang setiap tahunnya pindah dari agama Kristen ke agama Islam. Sebuah studi oleh Faith Matters (2011) di Inggris, diketahui bahwa dalam 10 tahun terakhir, diperkirakan jumlah orang Inggris yang pindah dari agama lain (Kristen) menjadi pemeluk agama Islam adalah sebanyak 5.000 orang setiap tahun.

Satu hal yang mendasar yang memicu perkembangan ini karena pemeluk Kristen semakin tidak meyakini kebenaran ajaran agama mereka. Sebaliknya pemeluk Islam, keyakinan terhadap kebenaran agama mereka semakin meningkat. 

Di tanah air, dalam catatan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI, tidak kurang dari 1.300 orang kembali memeluk agama Allah SWT. Saudara-saudara kita yang mendapat hidayah Allah SWT, mengucapkan dua kalimat syahadat dan kembali pada ajaran agama yang sesuai dengan fitrahnya tersebut, semakin hari jumlahnya semakin banyak. 

Di sisi lain, perkembangan jumlah muallaf yang terus meningkat dihadapkan dengan tantangan-tantangan besar yang menuntut pembenahan internal yang harus dilakukan secara simutan dan komprehensif, terutama yang terkait dengan pola pembinaan muallaf seperti pedoman pembinaan muallaf, database muallaf se-Indonesia, pemetaan persoalan muallaf dan layanan tepat untuk mereka, program entrepreneurship muallaf, sumber pendanaan juga  hubungan sinergis dengan lembaga-lembaga terkait baik pemerintah maupun swasta.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.