Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Menjauhi Virus Corona Mendekati Virus Gawai? - Enny Tin Suryanti

Menjauhi Virus Corona Mendekati Virus Gawai? - Enny Tin Suryanti

Menjauhi Virus Corona Mendekati Virus Gawai?

oleh Enny Tin Suryanti



KAWACA.COM | Sebab virus Corona (Covid 19) sejumlah publik area, tempat wisata, bahkan tempat ibadah ditutup sementara. Tidak ketinggalan juga lembaga pendidikan dari perguruan tinggi sampai taman kanak-kanak diliburkan sementara. Sejumlah lembaga pendidikan tersebut rata-rata menerapkan sistem belajar dari rumah, baik melalui e-learning, grup WA, dan sebagainya.

Kekhawatiran pun muncul: Benarkah mereka, terutama anak-anak belajar di rumah? Atau hanya bermain dengan teman-temannya sebagaimana libur biasanya? Di sinilah letak penting peran kontrol orang tua dibutuhkan. Orang tua harus aktif mengawasi anak-anak mereka agar benar-benar berada di dalam rumah dan belajar sesuai porsi jam yang ada.

Selain itu, dengan adanya virus Corona, sudah saatnya anak-anak didekatkan pada buku, bukan pada gawai dengan segala bentuk aplikasi jebakannya. Jangan biarkan anak berlama-lama memegang gawai dan larut dalam game atau Youtube. Kini saatnya anak-anak didekatkan pada buku bacaan, baik buku sekolah atau bacaan lain di luar sekolah.

Di Indonesia, kalau kita buat survei terbaru terkait perilaku anak di rumah, pasti mereka akan lebih banyak memegang gawai daripada buku bukan? Orang tua harus menanamkan kesadaran pada anak bahwa terlalu sering dan lama melihat layar gawai berakibat buruk pada mata mereka. Jangan sampai anak-anak mengalami rabun dini, bahkan kebutaan.

Kita tahu bahwa anak-anak merupakan masa depan Indonesia. Di tangan merekalah nanti, Indonesia dipertaruhkan: maju atau mundurnya. Intinya, jangan sampai anak-anak dijauhkan dari virus Corona dengan libur sekolah sementara, justru mereka semakin dekat dan terjangkit dengan yang namanya virus gawai. Sebab keduanya sama-sama berbahaya.

Adakah cara paling efektif mendekatkan anak pada buku selain memberikan pemahaman pentingnya membaca buku? Ada. Orang tua harus memberikan contoh lebih dulu, yakni terlihat banyak membaca buku di rumah daripada membaca layar gawai! Bagaimana pun, kata Ki Hajar Dewantara, karakter anak tercipta dari budaya orang tua di rumah.

Jakarta, 15 Maret 2020

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.