Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Syair Kampung Gelam Terbakar - Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi

Syair Kampung Gelam Terbakar - Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi

Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi
Syair Kampung Gelam Terbakar



Suatu rencana baharu tuan dengarlah
Karangan fakir Munsyi Abdullah
Perkataannya kalau-kalau ada yang salah
Tuang-tuan ampun dan maafkanlah
(1)

Karena pekerjaan ini di dalam gopoh
Tatkala berlari-lari tempuh menempuh
Beberapa kali bangun dan jatuh
Ketakutan sampailah kaki pun lumpuh
(2)

Hijrah Masehi seribu delapan ratus empat puluh tujuh
Kepada dua belas hari Februari tentu
Bulan cina dua bels hampir tahun baharu
Kepada dua puluh delapan rasaku begitu
(6)

Pada ketika lonceng di bukit berbunyi selalu
Beribu-ribu orang berlarilah Keling dan Melayu
Orang-orang putih sekalian pun sudah tahu
Masing-masing pun berlari-lari ada yang berperahu.
(7)

Asapnya gelap gulita seperti malam
Orang berteriak-riak mengatakan api di kampong Gelam
Semuanya pun berlarilah Cina dan Islam
Riuhnya seperti perahu yang tenggelam
(8)

Orang pun berlarilah darang dari mana-mana
Tetapi suatu pun tiada apa guna
Orang Jawa Bugis dan Cina
Seperti laku orang yang tiada behena.
(14)

Api melompat di Kampung Jawa
Terangan seperti orang membakar sendawa
Berlarianlah orang habis sara-bara
Ada yang selamat ada yang cedera
(22)

Sebentar lagi datanglah mejer berkuda
Enam puluh tujuh suopai pun di belakangnya ada
Obsir segenra berlari teraba-aba
Disuruhnya supai berkeliling jaga
(27)

Karena pencuri banyaklah sekali
Barang yang dapat dibawanya lari
Orang Cina Melayu Keling dan Benggali
Sekaliannya syaitan itu jahat sekali.
(28)

Tuan Ker tempang ada berdiri di situ
Segeralah ia menegur aku
Katanya:”Engkau hendak membuat syair tertentu
Ingatlah jangan lupakan namaku”
(97)

Hancurlah genting rumah orang itu
Sebab dipanjat orang yang bersepatu 
Diangkat air dibawanya ke situ 
Disiramnya berganti-ganti satu-satu
(99)

Padamlah api di situ dengan tolong Allah
Tetapi banyaklah orang yang penat lelah
Ada yang mengatakan sakit kepala
Ada yang kesakitan kakinya tersalah.
(106)

Jikalau ada seperti perigi-perigi di Singapura
Tiadalah begitu banyak orang cedera
Bolehlah didapat air dengan segera
Gunanya bomba itu pun bolehlah ketara.
(110)

Naskah lengkapnya bisa dibaca di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor panggil W 250: “Syair Singapura dimakan Api”. Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi dikenal sebagai sastrawan dan intelektual Melayu yang menghasilkan karya-karya penting dalam sejarah. Salah satunya adalah Syair Kampung Gelam Terbakar yang terdiri dari 110 bait dengan 440 larik.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.