Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Pusai-Pusai Pilihan 16

Pusai-Pusai Pilihan 16

PUSAI-PUSAI PILIHAN (16)

KAWACA.COM | Chairil Anwar mati muda. Dua puluh tujuh tahun usianya. Disemayamkan di TPU Karet, Jakarta Pusat. Tapi pemuda ‘pemberontak zaman’ itu mewariskan khazanah susastra yang luar biasa untuk bangsanya. Juga dunia. Ia dijuluki sebagai Pelopor Penyair Angkatan ’45. Salah satu puisi populernya adalah Krawang Bekasi. “Kenang, kenanglah kami,” demikian antara lain baris dalam puisi tersebut. Kini, pada 71 tahun kepergiannya (28 April 1949) kita kenang ‘Si Binatang Jalang’ itu lewat guritan para pemusai di bawah ini.

Arief Chandra 
DERAI-DERAI CEMARA

cemara menderai jauh
dahan kian rapuh
dulu terbeban
kini peralihan
diuji
terpuji

09 April 2020, Jambi


Cuk Ardi 
CHAIRIL ANWAR

Binatang jalang
Mindanya terbang
Ke seribu tahun mendatang

Buah pikirnya diserap
Sepenuh harap
Agar bisa membalap

10042020


Dyah Nkusuma
SI BINATANG JALANG

Aku
lekat di kepalaku
Tak perlu sedu sedan itu
Tegarkan langkahku
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Semangat juangku

Diponegoro
Masih mulus kuucap
Krawang Bekasi
Andalan berpuisi

Warnai harapku
Tertuang
Dalam Doa
Di April-mu

sampit 09 04 2020


Gia Panca Kiano
CHAIRIL ANWAR

Aku
Angkatan 45
Pelopor puisi modern
Plagiator dan penyadur
Mati muda
Semangat hidup
Seribu tahun lagi
Motivasi kita
Selalu berkarya


10042020


Bang Akils
BINATANG JALANG

aksara setajam belati
menikam dalam sunyi
membakar semangat jiwa

Jak*10042020


Agus Irfan 
Ch. A

di karet
daerah yang akan tiba
di situlah untuk damai
dan reda

di atas nisan
debu diusap dengung
dan sayap kumbang

seribu tahun tak lama
hanya sekejap mata
menemu Anwar
mata Chairil
lelap ke dalam jagat kecil


Muhammad Jayadi 
CHAIRIL

seperti dirimu
kini dan nanti
kami juga
menjalani deru dan debu
dengan semangat hidup
seribu tahun lagi

Kalsel 10 April 2020

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.