Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Buku Puisi Tanpa Sempadan Hasil Terjemahan Lily Siti Multatuliana

Buku Puisi Tanpa Sempadan Hasil Terjemahan Lily Siti Multatuliana



Puisi Tanpa Sempadan

Penerjemah: Lily Siti Multatuliana

Pengantar: Germain Droogenbroodt

ISBN: 978-623-99765-3-8

Desain Sampul: Raden Classic Grafika & Sultan Adlar Liberio

Gambar Sampul: Painting by Vincent Van Gogh

Tata Letak: Wahyu Bray Iskandar

Supervisi Penerbitan: Sofyan RH. Zaid

Penerbit:

TARESIA

Redaksi:

Jalan Jaya 25, Kenanga IV, Cengkareng, Jakarta Barat 11730 editortaresia@gmail.com | www.tsi.my.id | +62811 1986 73

Distrubutor Tunggal:

TSI Store

Bekasi

Cetakan Pertama: Agustus 2022

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

------

CATATAN PENERJEMAH

Cerita perihal bagaimana Lily Siti Multatuliana menggarapa buku ini dari nol sampai terbit jadi buku, bisa dibaca: Lily Siti Multatuliana Terbitkan Buku Puisi ITHACA POEMS Puisi Tanpa Sempadan Hasil Terjemahannya

-------

KATA PENGANTAR

Puisi Tanpa Sempadan:

Menjembatani hubungan antar manusia di dunia Internasional

Germain Droogenbroodt


Saya dilahirkan sebagai etnis Flemish, daerah di Belgia yang Bahasa Belanda sebagai Bahasa resmi. Etnis Flemish mempunyai Bahasa Ibu (mother tounge) yang terasa ada keterbatasan dan terpinggirkan. Ketika saya remaja, saya mengunjungi Brussels, ibu kota Belgia, Di Brussels kebanyakan orang menggunakan Bahasa Perancis untuk berkomunikasi, Saat itulah saya menyadari perlunya mengetahui dan memahami lebih banyak bahasa lain. Belakangan saya perhatikan bahwa satu-satunya penyair Flemish dengan reputasi Internasional tidak menulis dalam Bahasa Flemish, tetapi menggunakan Bahasa Perancis. Pengalaman ini menegaskan betapa sulitnya seorang penyair, yang menulis dalam Bahasa etnis yang terpinggirkan untuk diterbitkan di luar negeri. Karena itulah saya banyak belajar bahasa lain bukan hanya untuk memahami puisi dari luar negara, tetapi juga untuk dapat berkomunikasi dan memahami masyarakat dari negara lain dan budaya lain.

Namun tidak hanya penyair dari negara kecil yang mengalami rintangan dan bermasalah untuk dipublikasikan atau dikenal di luar negaranya. Kita menyadari siapa yang mengenal penyair luar negara, selain penyair dari Spanyol dan America Latin, Siapa yang mengenal penyair lain selain Lorca dari Spanyol, Neruda dari Chili? Siapa yang mengenal penyair modern dari Korea, dari Jepang, dari Italia atau…dari Indonesia?

Selama berabad-abad, para filsuf, penyair mencari arti keberadaan manusia di planet ini. Dan puisi, apa yang dicari dari puisi selain daripada alat bagi penyair untuk mencari rasa keberadaan kita dalam hubungan dengan sesama manusia? Oleh karena itu, sebagai multiplier emotions, puisi tulen melampaui semua kemungkinan perasaan manusia. Namun seseorang tidak dapat mengharapkan penyair modern menjadi seorang visioner yang optimis, tetapi dia dapat menjadi Diagones kontemporer, menggunakan puisi sebagai lentera, alat untuk menemukan cahaya pencerahan dari media multinational, yang nyata, cahaya sebagai penerang.

Penyair yang tidak diperbudak oleh kepentingan komersial masih bisa menulis tentang apa yang dia rasakan dan pikirkan. Kumpulan Puisi Terjemahan ITHACA POEMS tidak hanya mengandung puisi dari para penyair terkenal dunia, tetapi juga oleh para penyair yang hanya dikenal di negara mereka, tetapi puisi mereka mempunyai kualitas yang setara dengan puisi rekan-rekan mereka yang terkenal di dunia. Kumpulan Puisi ini menggambarkan berbagai ragam puisi. Puisi tentang cinta dan perang seperti yang diungkapkan puisi indah penyair terkenal dari Nikaragua Gioconda Belli yang terusir dari negaranya How will it be to search for you in the distance/amids bullets whistling by my shoulders/amidst the noise of war and tears? (Bagaimana akan mencarimu di kejauhan/ di tengah peluru di bahu berdesing/ di tengah air mata dan perang yang bising?) Beberapa puisi sangat realistis dan aktual di masyarakat kita yang didominasi oleh internet dan secara keliru disebut media sosial. Are we free? (apakah kita bebas?) Tanya penyair Bangla Tabassum Tahmina Shagufta dalam puisinya dan penyair Austria Ernst Jandl memprotes: I want to be like me/not like you want me/ I want to be me/ not like you want me I want to be,/I want to be (Aku ingin menjadi seperti diriku/tidak seperti yang kamu inginkan/aku ingin menjadi diriku/tidak seperti yang kamu inginkan aku ingin menjadi/).

Dalam kumpulan puisi ini juga memuat puisi tentang alam, puisi tentang cinta, tentang kesendirian atau kesepian, seperti ditulis oleh penyair Albania, Irma Kurti yang tinggal di Italia: I asked my reflection in the mirror/Why do I need my lips and eyes/this long and beautiful hair/that nobody caresses and touches?” (“Mengapa aku perlu bibir dan mata lentik/dan rambut panjang yang cantik/ yang tak ada seorang pun sentuh dan belai?”)

Kumpulan puisi international modern saat ini menyadari apa yang gagal disadari oleh para pemimpin politik: untuk menawarkan kepada pembaca beberapa keindahan untuk melewati semua batas atau sempadan.

 ---------

DAFTAR ISI

 

Introduction - iii

Pengantar – v

Catatan Penerjemah - 1

Puisi-Puisi Tanpa Sempadan Ithaca 682 - 737 - 5

Ithaca 682: KEMATIAN DI HARI KELAHIRAN

| Menke Katz (Lithuania-USA) - 7

ITHACA 683: CINTA DI DUNIA MAYA

| Daniela Andonovska-Trajkovska (North Macedonia) -8

ITHACA 684: SEMUA BERGANTI, SEMUA ABADI

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -9

ITHACA 685: ATOM

| Juan Gil-Albert (Spain) -10

ITHACA 686: SIANG DAN MALAM

| Cho Byung-Hwa (Korea) -11

ITHACA 687: ELCA AND MONTGÓ

| Francisco Brines (Spain) -12

ITHACA 688: KEBAIKAN YANG MISTERIUS

| Casimiro De Brito (Portugal) -13

ITHACA 689: BERI AKU SUARA PEMBERONTAK, TUHAN

| Maria Nivea Zagarella (Sicilia) -14

ITHACA 690: CAKRAWALA

| Sigurdur Pálsson (Iceland) -15

ITHACA 691: PERNAH

| Zhao Lihong (China) -16

ITHACA 692: CAHAYA DI KEJAUHAN

| Camiña Navia Velasco (Colombia) -17

ITHACA 693: PUISI

| Eugenio Montejo (Venezuela) -18

ITHACA 694: APA YANG TERSEMBUNYI TETAP TERSEMBUNYI

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -19

ITHACA 695: EVOLUSI

| Borche Panov (North Macedonia) -20

ITHACA 696: SEBUAH PUISI

| Nadia Anjuman (Afghanistan) -21

ITHACA 697: KUPETIK MAWAR

| Irwan Abu Bakar (Malaysia) -23

ITHACA 698: HETERODOKS DI LAUT AEGEA

| Natalia Fernández Diaz-Cabal (Spain) -24

ITHACA 699: MUSIM PANAS

| Sarah Kirsch (Germany) -25

ITHACA 700: GEOGRAFI

| Margaret Saine (Germany) -26

ITHACA 701: KATA-KATA

| Kamala Das (India) -27

ITHACA 702: TOUS LES MATINS DU MONDE

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -28

ITHACA 703: PANORAMA MALAM

| Huguette Bertrand (Canada) -29

ITHACA 704: LANTUNANKU

| Ernst Jandl (Austria) -30

ITHACA 705: DALAM SEKEJAP

| Antonio Cabrera (Spain) -31

ITHACA 706: LOYALITAS

| Armenuhi Sisyan (Armenia) -32

ITHACA 707: MASIH

| Inés Blanco (Colombia) -33

ITHACA 708: API

| Manolis (Greece) -34

ITHACA 709: PRASASTI

| Erich Fried (Austria) -35

ITHACA 710: TERHIBUR

| Mario Benedetti (Uruguay) -36

ITHACA 711: BINAR

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -37

ITHACA 712: JANGAN PERNAH LUPA

| Kim Chi-ha (Korea) -38

ITHACA 713: PERBATASAN

| Eeva-Liisa Manner (Finland) -39

ITHACA 714: MALAM MUSIM DINGIN

| Juhan Liiv (Estonia) -40

ITHACA 715: SETELAH PERJALANAN PANJANG

| Fabián Casas (Argentina) -41

ITHACA 716: -

| Volja Hapeyeva (Belarus) -42

ITHACA 717: SEMUA PIANO DI HUTAN

| Michael Harlow (New Zealand) -43

THACA 718: -

| NilavroNill Shoovro (India) -44

ITHACA 719: TAK TERJAWAB

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -45

ITHACA 720: POPI TELAH MEKAR

| Agron Shele (Albania - Belgium) -46

ITHACA 721: KESENDIRIAN

| Irma Kurti (Albania-Italy) -47

ITHACA 722: WASIAT

| Taras Shevchenko (Ukraine) -48

ITHACA 723: BEBASKAH KITA BAGAI KUPU-KUPU?

| Tabassum Tahmina Shagufta Hussein (Bangladesh) -49

ITHACA 724: LAGU PERTAMA

| Miguel Hernández (Spain) -50

ITHACA 725: TIGA VARIASI TEMA DALAM PERDAMAIAN DAN BURUNG MERPATI

| Rei Berroa (República Dominicana/USA) -51

ITHACA 726: JEJAK HARAPAN

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -52

ITHACA 727: BAGAIMANA CARA MENCARIMU DI KEJAUHAN?

| Gioconda Belli (Nicaragua) -53

ITHACA 728: ELEGI GALILEI

| Christoph Janacs (Austria) -54

ITHACA 729: APRIL

| Inés Blanco (Colombia) -55

ITHACA 730: SEPERTI PERAHU DI DANAU . . .

| Xavier Villaurrutia (Mexico) -56

ITHACA 731: TERSINGKAP

| Zhao Lihong (China) -57

ITHACA 732: MENGIGAU

| Fernando Alonso (Uruguay) -58

ITHACA 733: PERANG BERKEPANJANGAN

| Thuríður Guðmundsdóttir (Iceland) -59

ITHACA 734: SATU BUKTI CINTA

| Farideh Hassanzadeh-Mostafi (Iran) -60

ITHACA 735: BERIKUTSALAM

| Jürgen Theobaldy (Germany) -61

ITHACA 736: PASAR LAMA (SKOPJE)

| Germain Droogenbroodt (Belgia) -62

ITHACA 737: CUACA CERAH

| Maria Nivea Zagarella (Sicily) –63

Tentang Penerjemah -65

-------------

Pemesanan buku ini bisa langsung melalui penerjemahnya: 

https://wa.me/88801267463

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.