Pengurus Baru Yayasan Hari Puisi Indonesia Siap Mewujudkan Hari Puisi Nasional di Indonesia
Pengurus Baru Yayasan Hari Puisi Indonesia Siap Mewujudkan Hari Puisi Nasional di Indonesia
Jakarta, 3 Mei 2025 — Yayasan Hari Puisi Indonesia (YHPI) resmi memiliki nahkoda baru. Dalam rapat internal yang digelar hangat di Restoran Garuda, Cikini, Jakarta, Sabtu sore, tongkat estafet kepemimpinan YHPI diserahkan dari Maman S. Mahayana kepada Asrizal Nur untuk masa bakti 2025–2030.
Momen peralihan ini disahkan langsung oleh Ketua Dewan Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina YHPI, Rida K. Liamsi, dengan simbol ketukan meja tiga kali—sebuah tradisi khas organisasi yang didirikan untuk memperjuangkan eksistensi puisi di tanah air.
Asrizal Nur, penyair dan penggerak literasi dari Pekanbaru yang dikenal lewat kiprahnya di Perkumpulan Pengelola Rumah Seni (PERRUAS), ditunjuk sebagai Ketua. Ia akan dibantu oleh Danny Susanto dan Bastian Zulyeno sebagai Wakil Ketua. Di posisi Sekretaris diisi oleh SofRH. Zaid dengan wakilnya Willy Ana. Sedangkan Bendahara dipegang oleh Ewith Bahar dan Putri Tania sebagai wakilnya. Bidang program akan dijalankan oleh para manajer yang terdiri dari Sihar Ramses Simatupang, Herman Syahara, Arief D. Hasibuan, dan Julia Basri.
Fokus Utama: Resmikan Hari Puisi Indonesia
Salah satu agenda utama yang akan segera digarap pengurus baru YHPI adalah memperjuangkan penetapan 26 Juli—hari kelahiran Chairil Anwar—sebagai Hari Puisi Indonesia yang diakui secara resmi oleh pemerintah.
“Kami telah memulai komunikasi dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, yang merespons dengan baik. Kini saatnya pemerintah mengesahkan agar seluruh masyarakat bisa merayakan Hari Puisi Indonesia secara serentak dan bangga,” tegas Asrizal.
Ia menambahkan, pada peringatan Hari Puisi Indonesia 2025, YHPI berencana mengundang kembali para deklarator Hari Puisi Indonesia dari seluruh Indonesia ke Jakarta, sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan selama lebih dari satu dekade.
Antisipasi Dunia Baru Puisi di Era Digital
Asrizal juga menyadari tantangan ke depan tidaklah ringan. Perubahan cepat dalam dunia komunikasi digital turut mengubah cara puisi dibaca, disebarluaskan, dan dirayakan. Karena itu, ia berkomitmen melibatkan anak-anak muda yang melek teknologi dalam tubuh organisasi.
“Kami ingin YHPI menjadi jembatan antara dunia sastra konvensional dan ekosistem digital yang kini makin dominan. Puisi harus hadir di mana pun generasi muda berada.”
Dukungan penuh datang dari Wakil Ketua YHPI, Danny Susanto. “Dengan sikap terbuka dari pemerintah, kami optimistis perjuangan untuk menetapkan Hari Puisi Indonesia akan membuahkan hasil,” ujar dosen FIB Universitas Indonesia itu.
Dukungan dan Janji Ketua Sebelumnya
Usai serah terima jabatan, Maman S. Mahayana—yang memimpin YHPI selama 11 tahun—mengungkapkan keyakinannya pada kepengurusan baru. “Saya percaya mereka bisa membawa YHPI ke level yang lebih tinggi. Saya tetap akan mendukung, meskipun kini lebih banyak waktu tersita oleh aktivitas lain sebagai kritikus sastra.”
Dengan formasi baru dan semangat membara, YHPI siap meneguhkan kembali puisi sebagai bagian tak terpisahkan dari kebudayaan bangsa.
SUSUNAN PENGURUS
YAYASAN HARI PUISI INDONESIA MASA BAKTI 2025–2030
Pendiri:
Ketua: K. Liamsi
Anggota:
Kazaini KS
Asrizal Nur
Dewan Penasihat
Husnan Bey Fanany
Datuk Huzrin Hood
Dewan Pembina
Ketua: Rida K. Liamsi
Anggota:
Sutarji Calzoum Bachri
Kazaini KS
Ahmadun Yosi Herfanda
Dewan Pengawas
Ariany Isnamurti
DEWAN PENGURUS
Ketua: Asrizal Nur
Wakil Ketua:
Danny Susanto
Bastian Zulyeno
Sekretaris: Sofyan RH. Zaid
Wakil Sekretaris: Willy Ana
Bendahara: Ewith Bahar
Wakil Bendahara: Putri Tania
Manajer Program
Sihar Ramses Simatupang (Bidang Penerbitan, Multimedia, dan Humas)
Herman Syahara (Bidang Dokumentasi dan Publikasi)
Arief D. Hasibuan (Bidang Seminar dan Anugerah Sastra)
Yulia Basri (Bidang Pendidikan dan Pelatihan)
_____
Berdasarkan Keputusan Dewan Pendiri/Dewan Pembina pada 3 Mei 2025 di Jakarta..