Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi-Puisi Kuswanto Ferdian

Puisi-Puisi Kuswanto Ferdian


Tak Ada Hari Rindu

Malam-malamku terdiri dari biji keringat
Dari hingar bingar kota
Dari pengamen 
Dari pengemis cilik

Hari-hariku berasal dari bau tubuh yang kecut
Dari abang-abang becak
Dari pedagang buah di pinggir jalan
Dari tukang cukur di persimpangan alun-alun kota

Maaf, tak ada hari rindu untukmu
Bahkan hari minggu sudah kuhapus dalam kamus percintaanku
Aku sedang di kejar waktu
Doa'kan aku

Semoga lekas
Mempersuntingmu


Gema Takbir dalam Tangis

Sebentar lagi sudah lebaran, Bu
Di saat anak-anak yang lain begitu riang di belikan baju baru
Kenapa aku begitu meriang menahan rindu yang membatu

Sebentar lagi sudah lebaran, Bu
Di saat anak-anak yang lain begitu gembira menyambut-Nya
Mengapa aku begitu terluka menahan rindu yang terus menganga

Sebentar lagi gema takbir berkumandang, Bu
Di saat anak-anak yang lain begitu senang menyalakan kembang api yang bertaburan di langit
Aku justru begitu sedih menahan kembang rindu yang bertaburan di hatiku

Sebentar lagi gema takbir akan berkumandang, Bu
Dan sebentar lagi pula gema tangis juga ikut berkumandang
Dari pelupuk mata mungil anakmu
Yang sedang mengaji di samping kuburmu

____
___ 
Kuswanto Ferdian mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura ini aktif di UKM Teater Sabit UTM dan sebagai pelatih teater di SMAN 5 Pamekasan.  Beberapa karya cerpen dan puisi dimuat dalam beberapa buku antologi puisi bersama dan antologi cerpen. Kontak: mazwan476@gmail.com /081252742943. 

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.