Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi-Puisi tentang Kemerdekaan (3)

Puisi-Puisi tentang Kemerdekaan (3)

Puisi-puisi tentang kemerdekaan di bawah ini diambil 'apa adanya' dari naskah tulis "Puisi Spontan Kemerdekaan" yang diadakan oleh TareSI Publisher melalui komentar fanspage facebook TareSI Publisher mulai 16 sampai 18 Agustus 2018. Sayembara tersebut dibuat untuk menyambut dan merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia.
---------------------------------------------


Uyan Andud

Merdeka


Merdeka!
Lantang ucapkan tahun 45
Berderai jiwa, semangat membara
Menendang Belanda, terjungkang
Hengkang!
Berkibarlah merah putih
Mengenang sepanjang zaman tak pernah lekang.

Kediri, 16 Agustus 2018

Hamzah Hamzah
Kiprah Sang Saka

Suka cita para rakyat telah terdengar
Penjajah keparat yang liar
Kini musnah dan pulang ke tanah asal
Gemuruh semangat pejuang nasionalisme terpancar
Hidupkan kiprah sang saka
Berkibarlah sepanjang masa
Jiwa dan raga siap menjaga

Bangka Belitung, 16 Agustus 2018

Yenk Bow Adic't (ahmad al arip)
Dirgahayu Indonesiaku

Berdiriku tegak di tengah terik sang mentari
bukti ciri jati diri
demi menjungjung tinggi bumi pertiwi
bukti bakti pada negri

Terbebas sudah kita dari belenggu
belenggu yang menyisakan pilu
Dirgahayu Indonesiaku
73 tahun sudah usiamu

Jayalah terus bangsaku
jayalah terus indonesiaku
disini ku selalu mendukungmu
sampai tertutup nanti kedua mataku

Cianjur, 16-agustus-2018

Arora Aashiqui
PARA PAHLAWAN

Sang saka merah putih melambai lambai ditiup angin
Berderai kasih hanya untuk pahlawan jagad raya
Hanya jasamu bisa kulihat
Hanya jasamu bisa kukenang

17 - agustus - 1945

Ainul Hikma
Ikrar Hari Merdeka

Kan kubacakan proklamasi
Gemakan bumi pertiwi
Kan kunyanyikan lagu Indonesia raya
Ingatkan perjuangan meraih kata merdeka
Kan kubebtangkan sang saka dilangit tinggi
Ku hormati di bawah terik matahari
Dengan prestasi aku berbakti tuk negri

Siwa,16 agustus 2018

Bunga Melati

dalam sunyi aku menyingkap bunyi
pada sepi aku menyimak gaduh
ialah indonesia tumpah darahku yang satu di antara ratusan jiwa bernaung
mereka bilang setia, setia pada pengkhianatan...
sedang kan aku mengkhianati mereka yang tak setia
: pada pancasila

Jakarta, 16 Agustus 2018

Adiva Ayuni
Lilin

73 tahun yang lalu bumi pertiwi didera kepedihan.
Tangis perih mencekik hati terdengar dari batin rakyat yang sedang tersiksa oleh para penjajah.
Seakan gelap gulita dunia kala itu.

Sampai datang masa dimana keberanian mulai membara di dada para pejuang-pejuang negara, mampu membuat rakyat merasa aman.
Bagai lilin yang mulai bersinar walau masih redup namun menghangatkan dan menentramkan sekitarnya.

Dengan mengorbankan banyak hal,bahkan nyawa sekalipun para lilin-itu tak gentar meski tau akan melebur terkena panas, hanya demi menyinari sekitar dan menghalau gulita datang lagi.

Sampai pada akhirnya lilin-lilin pun dapat tersenyum lega,kebanggaan ada dalam dadanya karena mampu mempertahankan keamanan bangsa.

Dan pada hari ini lilin-lilin kecil itu pun telah digantikan oleh lampu-lampu yang lebih terang dan tak gentar melawan gelap.

Namun jasa mereka akan selalu ada di hati dan tak akan tergantikan.

Banyuwangi,16 Agustus 2018

Aan Parwana
UNTUK PAHLAWAN KU

Sekuntum bunga mawar kau berikan tuk bangsa ini
Dengan secawan madu kau sirami
Setetes keringat emas perjuangan yang kau berikan pada bangsa ini
Setetes darah dan separuh nyawa kau berikan pada tanah air ini

Karena tekad mu adalah merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Engkau rela tinggalkan buah hati mu demi bangsa
Tak kenal siang dan malam

Sekarang kita telah merdeka !
Thanks for my Hero. Merdeka !!!

Sumba,16 08 2018

Gali Sugali
WARNA MERDEKA

Bukan sekedar warna.
Dari potongan kain yang di jahit.
Ribuan bahkan jutaan.
Bahkan aku tak mampu menghitung.
Telah gugur hanya untuk mu.
Wahai sang saka merah putih.

Kini kau berkibar di angkasa.
Kehilangan maknanya.
Kini kau hanya menjadi simbul.

Di bawah tiang mu .
Aku berdiri dan bertanya.
Adakah kau bersedih.
Atau bangga .
Kau kini berkibar di tanah pertiwi.

Kau membisu.
Aku pun berhenti bertanya.
Karna ku hanya tau.
Kenyataan adalah rasa pahit.

OKI/16/08/2018..19:41.

Dinda Tiara Pratiwi
Dibalik Kemerdekaan

Pelor menancap dilencana yang bersimbah
Merdeka ! meski nyawa rebah bersatu dengan tanah
Biar jasad tak terkenang
Harap semangat juang peroleh menang
Biar luka menganga asal senyum pribumi merekah
Tak apa sembilu menusuk kalbu
Demi sang saka berkibar mengharu biru

Pulau Rakyat, 16 Agustus 2018

Anis Kumala Dewi
Ibu Pertiwi Milik Kami

Ibu Pertiwi menangis tersedu
Penerus bangsa terkasus pecandu
Orang asing menjadi Raja
Pribumi meminta-minta
Bangkitlah pemuda pemudi
Tak peduli nyawa akan mati
Tujuan kita merdeka tak lagi dibodohi

Probolinggo, 16 Agustus 2018

Agita Cantieq
Mengenang Detik-Detik Kemerdekaan Indonesia

Hari ini kita berpijak di tanah air surga.
Tanah yang penuh darah perjuangan pahlawan.
Hingga titik darah penghabisan.
Mereka rebut kemerdekaan Indonesia.

Hentikan sejenak sibukmu.
Tundukkan sebentar hatimu.
Untuk mereka para Pahlawan.
Berikan mereka doa tulus dan terindah.

Tanpa mereka kita bukan siapa-siapa.
Tanpa mereka kita tak akan akan bisa tertawa bahagia.
Tanpa mereka kita tak akan menghirup nafas dengan leluasa.

Terimakasih pahlawan karena merekalah bangsa kita merdeka.
Karena tanpa perjuangan mereka, surga di negara kita takkan pernah ada.

16 Agustus 2018, 7.19 pm

Roymon Lemosol
Merayakan Kemerdekaan

merayakan kemerdekaan
aku memilih
mengibarkan merah putih
dalam sanubari
daripada menghiasi
tiang-tiang seremoni
atau ujung sapu lidi

Ambon, 16 Agustus 2018

Wahyu Prihastuti
MERDEKA??

Berkibar menjulang bendera itu
Seolah ingin mengabarkan kepada seluruh dunia
Inilah aku,
Bangsa yang besar..bangsa yang memiliki semua

Berderap langkah tegap
Dengan lambang Garuda di dada
Seolah ingin menunjukkan kepada seluruh dunia
Inilah aku,
Penjaga kedaulatan bangsa ini...bangsa yang patut dihormati.

Wahai kalian yang duduk di atas sana,
Sudahkah kalian MERDEKAkan kami?
Sudahkan kalian kibarkan Sang Saka itu didada?
Sudahkan kalian jaga apa yang harus kami nikmati
dari bangsa yang besar ini?

Wahai kalian yang duduk diatas sana,
Benarkah kami sudah MERDEKA?
Merdeka untuk menikmati kekayaan bangsa kami
Merdeka untuk merasa bangga dengan keragaman yang bangsa ini miliki
Merdeka untuk mendapatkan hidup layak di negeri ini.

Wahai kalian yang duduk diatas sana,
Benarkah kami sudah MERDEKA??
MERDEKA kah kami??

Setiga
Dirgahayu Ibu Pertiwi

Ibu Pertiwi-ku yang menua
Hebat tak rapuh dijajah waktu
Berumur panjanglah tanpa ragu
Dalam kejayaan dan kemakmuran yang mulia
Tanggal lahirmu hari bahagia
Karena kita menjadi satu jiwa
Kukekalkan cinta dan baktiku untukmu

Indonesia, 16 Agustus 2018

Dewi Mariam
Esok

Esok ya negri ku sudah merdeka 73 tahun lama nya
Tepat di hari esok kami bersuka cita sembari mengingat dan mendoa kan para pahlawan negri ini
Di hari esok pula tepat pukul 10.00 pagi akan di bacakan proklamasi kemerdekaan
Esok pun akan berkibar sang merah putih di seantero negri ini

Aku pun berharap di hari esok hari kemerdekaan negri ku
Aku dapat melihat mimpi pahlwan-pahlawan ku menjadi nyata
ya mereka ingin negri ini menjadi negri yang berperan penting dalam peradaban dunia

Dan sudah saat nya kita mewujudkan semua mimpi para mendiang pahlawan kita
Ayo wahai pemuda pemudi indonesia kita sing-sing kan lengan demi indonesia yang lebih baik

seperti kutipan bapak proklamator kita
"Berikan aku 10 ribu orang tua kan ku goncang gunung semeru,Berikan aku 10 anak muda akan ku goncang bumi ini" dirgahayu indonesia MERDEKA...

Bandung,16 Agustus 2018

Arnevha Dwi Ratna
Merdeka

Mendidih darah dalam tubuhku
Merintih jiwa yang lama tersekap
Semangat telah bangkit tanpa gentar
Meneriakan lantang kejayaan

Tanganku menggepal kuat
Hatiku gemetar ingin berteriak
"Merdeka-Merdeka-Merdeka"

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.