Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Pak Cho Pergi Tinggalkan Inspirasi - Samsudin Adlawi

Pak Cho Pergi Tinggalkan Inspirasi - Samsudin Adlawi

oleh Samsudin Adlawi



MESKI kurang dari 48 jam berada di Banyuwangi, duta besar Republik Korea untuk Indonesia Cho Tai-young meninggalkan kesan berharga. Sangat inspiring. Dedikasinya tinggi. Untuk negaranya.

Cho Tai-young Korea banget. Melihat penampilannya kita langsung tahu kekoreaannya. Sosok pekerja. Korea memang identik dengan kerja keras. Buahnya, Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel) dalam sekejap menjelma menjadi negara maju di dunia. Raksasa elektronik dan otomotif. Di kawasan Asia, Korsel tidak hanya menjadi pesaing Jepang. Tapi sudah melampauinya. Bukan lagi di bidang elektronik dan otomotif. Melainkan juga budaya dan wisata.

Harus diakui, Korsel lebih agresif ‘menjual’ negaranya dibanding Jepang. Juga negara-negara liyan. Ini bagusnya Korsel: bergerak di semua lini. Bahwa untuk memajukan negara tidak boleh ada yang diam. Semua harus berpikir. Semua harus kreatif. Semua harus bergerak. Menuju satu tujuan. Vokus: demi kemajuan negara. 

Hasilnya seperti yang kita saksikan bersama. Sangat fantastis. Korsel kini ‘menjajah’ dunia dari segala lini. Bukan hanya dengan produk elektronik dan otomotif. Tapi sekalian dengan budaya. Ketika Samsung menandingi Apple-nya Amerika, saat yang sama dancer Korsel Spy malah menaklukkan Amerika dengan Gangnam Style. Bahkan, dunia. Tarian menunggang kuda itu dengan cepat mewabah. Ke seluruh dunia. Bak virus ganas. Videonya di Youtube menjadi tontonan paling laris dan dicari jutaan orang.

Belum sembuh dari demam Gangnam Style, secara bertubi-tubi dunia kembali diberondong produk budaya Korsel. Kali ini lewat grup musik. Korea-pop alias K-pop. Kemunculan  beberapa grup K-pop langsung membetok perhatian dunia. sebuat saja 2NE1. Video musik I am the Best milik 2NE1 ditonton lebih dari 150 juta orang di Youtube. 2NE1 makin berkibar di seluruh dunia dan menjadi girlband K-pop paling ikonik. Sayang, 2NE1 baru saja bubar. 

Pada 2009 dunia diguncang oleh kemunculan Super Junior. K-pop berpersonil cowok-cowok ganteng itu menyihir kaum hawa. Terutama remaja putri. Video musiknya ‘’Sorry Sorry’’ populer di seantero dunia. Pada 2010 albumnya yang bertajuk ‘’Bonomana’’ juga laris manis. Live show Super Junior di banyak negara juga selalu sould out. Dibanjiri kaum hawa. 

Masih ada beberapa grup K-pop lainnya. Tapi cukup dua itu saja sebagai contoh. Sebab, masih ada satu lagi yang membuat Korsel mendunia: drama Korea. Serial televisi dari negeri ginseng hadir dalam tabung kaca di rumah kita. Tidak hanya menghibur seperti sinetron di Indonesia. Memang umumnya bergenre romantis. Tapi tidak lebay. Drama Korea sangat berkualitas. Para sineas di Korea menciptakan produk drama dengan kualitas sinematografi yang mumpuni. Juga alir ceritanya. Tidak bertele-tele. Tidak lebay. Tidak menjual kecengengan. Seperti kebanyakan sinetron kita. 

Kemunculan drama Korea pun langsung mendapat tempat di hati pemirsa tv di Indonesia. Menjadi alternatif tontonan baru. Drama Korea terbaik sepanjang masa yang bisa dijadikan referensi antara lain Winter Sonata. Tayang di stasiun televisi KBS pada 2002 tapi baru tayang di tv Indonesia beberapa tahun terakhir. Dibintangi Bae Yong joon dan Choi ji-woo. Menceritakan kisah cinta seorang arsitek yang berusaha mengembalikan ingatannya, termasuk ingatan cinta masa lalunya. 

Lalu ada Full House. Dibintangi oleh Song hye-kyo, Rain, Han eun-jung, dan Kim Sung-soo. Juga ada Secret Garden yang sangat banyak pemirsanya di Indonesia. Menghadirkan jago akting Hyun Bin dan Ha Ji-won. Kisahnya absurd tapi asyik. Tentang kisah asmara antara seorang aktor dengan seorang stunt girl setelah mereka bertukar badan dari sebuah insiden di taman rahasia. Masih banyak judul lainnya. Saya kira pembaca lebih hafal dari saya. 

Bukan hanya drama modern. Korsel juga sukses menyihir dunia dengan drama berlatar kerajaan di masa lalu. Yang terbaik, diantaranya, Queen Seon Duk. Diproduksi pada 2009. Berkisah tentang kehidupan Putri Duk Man, putri dari Raja Jingpyeong. Singkat kisah, Duk Man akhirnya menjadi Ratu Seon Duk. Ratu pertama Silla. Kisahnya sangat bagus. Penuh patriotisme. Alurnya tertata. Saya hafal karena selalu dampingi istri dan anak saat menyaksikan perjuangan Duk Man. Satu lagi drama klasik Korea yang jadi tontonan wajib keluarga saya: Dae Jang Geum. Drama yang berjudul Inggris Jewel in The Palace itu berkisah tentang seorang gadis bernama Jang Geum. Dia berasal dari keluarga kelas rendah. Tapi berkat kecerdasannya dan kegigihannya, Jang Geum berhasil menjadi dokter wanita kerajaan pertama di Korea. Kisahnya sangat menginspirasi. Terutama bagi anak-anak gadis kita.

Wa ba’du. Jelas sekali. kemajuan Korsel saat ini tidak terjadi begitu saja. Melainkan sudah direncanakan sedemikian rupa oleh pemerintahnya. Pemerintah Korsel memberi ruang sekaligus mendorong bangsanya untuk bekerja keras. Dan kreatif. Hasilnya sangat luar biasa. Terutama di bidang kerja kreatif. Mengangkat budaya warisan leluhur dalam kemasan modern. Drama dan drama. Seperti yang disinggung di awal-awal tulisan ini. 

Yang menarik, di satu sisi pemerintah memberi kebebasan berkreasi kepada rakyat, di sisi lain pemerintahnya juga melakukan hal yang sama. Tujuannya sama. Fokusnya sama. Antara rakyat dan pemerintahnya berada dalam satu frekuensi: membuat Korsel hebat. diperhitungkan dunia. 

Maka tidaklah mengherankan jika duta besar Korsel Cho Tai-young sangat menguasai Indonesia. Meski baru 2,5 tahun dia bertugas di Indonesia. Dia sudah menguasai 3000 kosa kata bahasa Indonesia. Menguasai bahasa tempatnya bertugas adalah kewajiban bagi seorang duta besar. Namun, dubes Cho beda. Dia orang Korsel. Yang ingin selalu lebih. Ingin tidak yang biasa-biasa saja –begitu semangat yang menggelora di dada orang Korsel. Dia pelajari budaya yang ada di negara tempatnya bertugas. Maka dia pun hafal nama-nama suku dan kesenian yang ada di Indonesia. Dia tahu ke-bhinneka-an Indonesia yang meng-eka. Dan diapun hafal lagu-lagu nasional Indonesia: Indonesia Raya, Satu Nusa Satu Bangsa, dlsb. Juga beberapa lagu daerah dia hafal dan nyanyikan dengan lafal Indonesia. 

Pak Cho seolah mengajari kita. Wong Bumi Blambangan harus bahu membahu membangun daerahnya. Apapun profesinya. Harus menjadi duta Banyuwangi. Ketika berhadapan dengan siapapun. Dalam acara apapun dan di manapun. Harus tampil sebagai orang Banyuwangi. Bisa menjelaskan tentang Banyuwangi. 

Terima kasih Pak Cho. Pujian sampean bahwa Banyuwangi kotanya nyaman dan bersih kami catat. Termasuk penegasan sampean: kota yang bersih dan nyaman berpotensi akan tumbuh menjadi kota besar dan terkenal.***

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.