Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi Pilihan Rini Intama

Puisi Pilihan Rini Intama

Puisi Pilihan Rini Intama

Rini Intama, pendidik, penulis lahir tanggal 21 Februari di Garut, Jawa Barat, aktifitas sehari-hari mengajar dan menulis. Menulis puisi, cerpen dan novel juga buku-buku Modul pembelajaran Matematika dan bahasa Inggris. Anggota Komite Sastra “Dewan kesenian Kabupaten Tangerang”, Aktif di Komunitas Saung Sastra Tangerang, Komunitas Penulis Nyi Mas Melati Tangerang dan Perempuan Penyair Indonesia. Karya tunggal : HIKAYAT TANAH JAWARA, Babad Banten dalam sekumpulan puisi (Kosakatakita), 2018. Terpilih 14 Buku terpuji Yayasan Puisi Indonesia 2018. KIDUNG CISADANE, Sejarah dan Budaya Tangerang dalam Puisi (Kosakatakita), 2016 -Meraih Anugerah 5 buku puisi terbaik Hari Puisi Indonesia 2016 dan Meraih Anegerah Acarya Sastra bagi Pendidik dari Badan Penelitian dan Pengembangan Bahasa Kemendikbud 2017. PANGGIL AKU LAYUNG. Sebuah Novel (Kosakatakita), 2015. A YIN,  kumpulan cerpen (Kinomedia), 2014. Cerita pendek A YIN, kisah perempuan Cina Benteng. TANAH ILALANG DI KAKI LANGIT, Kumpulan puisi (Penerbit Senja), 2014. GEMULAI TARIAN NAZ, Jejak sajak Rini Intama (Q Publisher), 2011. Dan tergabung di puluhan Buku Antologi bersama, salah satu antaranya;  HARI RAYA PUISI buku antologi Pemenang 2013 – 2017 Yayasan Hari Puisi. 2018.  Dan lain lainnya.


DARI NEGERI PERAK DI TELUK LADA

Rindulah yang membawaku ke sepetak tanah 
Di jejak mana akan kita cari muara selain mengayuh kenangan
Sebab salaka nagara telah membangun negeri perak di teluk lada
Sejak berabad lalu para dewawarman mulai bertahta 

Dalam masa berganti 
Dan harumnya butir butir lada 
Di atas tanah yang makmur
Salaka nagara merengkuh janji setia 
Menidurkan rakyat dengan dongeng raja
Mendenyar mimpi dari kesunyian 
Dan musim mengantar pada panjangnya perjalanan 

Hingga salaka nagara menemui hasrat pada taruma negara
Berjalan ke selatan berpuluh mil dari kenangan yang jaya 
Menanggalkan sejarah yang menyimpan ribuan pesan
Pada tempat di mana cinta tertanam di teluk lada 

Selendang permaisuri dan selir raja terbang meliuk liuk
Menunggu jatuh ke tanah adalah waktu yang durjana 
Seperti kesepian yang mencintai kecemasan
Menangis dan menjatuhkan airmata 
Di jalur langit yang mengirimkan tanda 
datangnya kisah baru 

Februari 2019

KAWIH DOA 


Tak ada lagi makna 
Sedang kata telah diam 
Melesap menuju langit
Jadi isyarat
Hingga menerokalah sunyi

Semua lindap
Dalam senyap pusaran waktu
Di panjang perjalanan menuju marwah
Hingga mengunjungi kota kota ramai dan bermatahari 

Daun daun menemui takdir dalam zikir
Pada sebuah titik dan bias cahaya 

Januari 2019

TANAH KELAHIRAN

Dalam warna tanah
Kata dan ingatan
Jadi percakapan 

Hari ini di tanah kelahiran
Kupacu semua rindu 

Agustus 2019

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.