Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Untuk Sukses, Usaha dan Doa tidaklah Cukup

Untuk Sukses, Usaha dan Doa tidaklah Cukup


KAWACA.COM | Tugas kita sebagai orang yang beriman adalah berusaha dan berdoa. Tetapi dalam praktiknya, kesungguhan berusaha (dan berdoa) ternyata masih belum cukup tanpa disertai perangkat untuk mengefektifkan suatu upaya. Itulah sebabnya, dalam meraih keberhasilan di bidang karier, usaha dan bisnis, termasuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, misalnya, diperlukan minimal 4 (empat) hal yaitu: 


1) Menetapkan strategi. 

2) Membekali diri dengan suatu keterampilan teknis atau kompetensi.
3) Menuangkan strategi dan kompetensi tersebut dalam aksi nyata.
4) Adanya evaluasi dari waktu ke waktu demi perbaikan dan pengembangan. 
Nah, dengan mengoptimalkan kesungguhan suatu upaya melalui keempat hal di atas, serta diiringi dengan “kualitas” dan kuantitas permohonan kepada-Nya (doa), diharapkan intervensi Allah (divine intervention) semakin besar dalam menentukan keberhasilan upaya atau terkabulnya doa kita. 

Doa seperti apakah yang bisa mengundang divine intervention dalam mewujudkan suatu keinginan, harapan, atau cita-cita? 

Dalam berdoa, asmaul husna adalah tools yang paling mudah, praktis dan lengkap untuk mengundang divine intervention. Karena berbeda dengan doa-doa lainnya, asmaul husna memiliki kelebihan dalam mengundang “keterlibatan Allah” antara lain:

  • Asmaul husna adalah nama nama Allah yang indah dan luhur seperti Ar-Rahman (Maha Penyayang) Ar-Rahim (Maha Pengasih). Allah menyuruh kita untuk bermunajat kepada-Nya menggunakan nama-nama-Nya yang indah dan luhur.
  • Asmaul husna adalah cerminan dari sifat-sifat Allah yang terpuji seperti Asy-Syakur (Maha Berterima Kasih), As-Shabur (Maha Sabar) dan At-Tawwab (Maha Penerima Tobat). Dengan menghayati asmaul husna, kita diminta untuk belajar berakhlak mulia dan berperilaku luhur.
  • Asmaul husna mengandung nama dan sifat-sifat Allah yang memberikan perlindungan seperti Al-Qowiyy (Maha Kuat), Al-Matin (Maha Kukuh) Al-Jabbar (Maha Perkasa), Sehingga, siapa pun yang ditolong-Nya pasti akan merasa tenteram dan terlindungi. 
  • Asmaul husna juga memungkinkan semua hamba untuk mengadukan dan menyampaikan keluh kesah kepada Tuhannya karena Dia lah As-Sami’ (Maha Mendengar), Al-Bashir (Maha Melihat) dan Al-Latif (Maha Lembut).
  • Asmaul husna juga mencakup sifat-sifat Allah yang harus diteladani manusia meskipun dalam dimensi yang berbeda. Allah bersifat Al-Alim (Maha Mengetahui) yang mengisyaratkan hamba-Nya untuk terus menimba ilmu, menggali informasi, membaca, dan rajin ke seminar serta terus meningkatkan kompetensi. Allah bersifat Al-Wasi’ (Maha Luas) yang memberikan dorongan kepada hamba-Nya untuk berpandangan luas, berlapang dada dan tidak cepat menyerah karena kesempatan dari Allah senantiasa terbentang luas. 

Begitulah Allah menunjukkan “keberadaan” dan “kedudukan”-Nya melalui sifat-sifat-Nya itu. Tidak disangsikan lagi, dorongan, kekuatan, adanya tempat untuk mengadu, jaminan, dukungan, dan karakter-karakter Allah yang mulia, sangat diperlukan sebagai landasan sikap dan mental bagi suksesnya perjuangan kita, baik secara individu, organisasi, maupun masyarakat bangsa. Dengan demikian, berlandaskan asmaul husna ini, minimal ada 5 (lima) hal yang dapat kita dilakukan:

1) Mengenal Allah lebih dekat lagi melalui nama dan sifat-sifat-Nya.

2) Memohon segala kebutuhan kita.
3) Mengadukan semua kesedihan dan keluh kesah kehidupan.
4) Meminta perlindungan dari segala kekhawatiran dan bahaya.
5) Belajar untuk berakhlak mulia dan meneladani-Nya agar berkarakter terpuji.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.