Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Menyimpan Makna Rahasia Keagungan Laut - Sutardji Calzoum Bachri

Menyimpan Makna Rahasia Keagungan Laut - Sutardji Calzoum Bachri

MENYIMPAN MAKNA RAHASIA KEAGUNGAN LAUT
oleh Sutardji Calzoum Bachri


Menyimpan Makna Rahasia Keagungan Laut - Sutardji Calzoum Bachri

KAWACA.COM | Puisi memberikan tambahan makna lain atau perasaan (mood) lain pada kata-kata, sekumpulan kata, larik, bait, atau pada alenia. Ia menambahkan arti atau menutup makna yang lazim ada pada suatu kata dalam kehidupan keseharian, menambahkan warna lain pada warna lazim pada suatu benda atau ikhwal. Menambahkan pelangi pada mawar merah memberikan sapuan hitam pada putih melati. Menyelinapkan rasa lain pada suatu rasa. Dengan kata lain puisi memperkaya kehidupan. Menambahkan makna yang ada bahkan menciptakan makna pada sesuatu yang sebelumnya tak ada. Menyingkirkan makna kata yang sudah aus rasa dan menggantikan dengan rasa lain walau katanya adalah sama. Memperkaya kita dalam merasakan/menghayati hidup.

Berdiam di negeri Kepulauan tentulah lazim banyak para penyair menulis tentang laut. Mereka berusaha menampilkan apa yang mereka dapatkan dari laut. Atau apa yang diberikan laut kepada meraka. Suatu nama akrab personal atau ikhwal personal sehubungan laut yang tak dapat atau belum diucapkan kamus ataupun ensiklopedia.Lewat puisi, mereka para penyair memberikan/ menambahkan isyarat atau bahasa kepada dunia, kepada kamus. Dengan puisi para penyair memperkaya dunia dengan makna.

Lazimnya penyair, Akib juga ingin menampilkan sesuatu yang dimilikinya sendiri, yang personal, buah dari pergaulan akrabnya dengan laut dan yang berkaitan dengannya. Dan dari keakraban ini laut telah memberi kepada penyair Abdul Kadir Ibrahim namanama rahasianya yang selama ini tersembunyi dan tersimpan. Akib telah menjadikan laut dengan pemaknaan yang baru, yang luas dan tentu khas sebagai pertanda persebatiannya dengan laut.

Laut memberikan nama akrab dan sekaligus rahasianya kepada Akib. Laut bilang: “Aku adalah tekateki yang disampaikan gelombang kepada karang. Aku adalah bukabuki panjang kepada seberang. Lalulalang angan kepada temberang. Ulangalik kekasih kepada pengenang”, dan seterusnya.

Tentu saja yang bukan penyair seperti pelaut, pengelana, nakhoda, nelayan, kelasi, dan semacamnya ikut ambil bagian dan menerima bagian kerahasiaan yang juga diberikan laut kepada mereka. Tapi mereka biasanya menyimpan itu untuk dirinya sendiri atau mempercakapkannya bersama kawan-kawannya dalam saat minum kopi misalnya di warung atau di kafe dan tidak menuliskannya serta tidak menyebarkannya. Laut memberikan sebagian nama-nama rahasianya kepada mereka. Mereka mendapatkan bagiannya dari rahasia keakraban laut sebagaimana halnya penyair, hanya saja mereka tidak menuliskannya atau tidak menyebarluaskannya. Mereka ini saya sebut sebagai penyair yang tersimpan.

Gaya ucapnya yang padat, ketat, larik-lariknya yang singkat,— yang tak jarang kata penghubung, kata perangkai atau kata keterangan tempat diabaikan—bisa menyiratkan Akib ingin mengentalkan keenceran yang hambar dari pemaknaan kelautan yang kita temukan dalam kehiudupan sehari-hari. Maka puisi Akib puisi yang ketat padat yang menyimpan makna rahasia keagungan laut di dalamnya yang akan dibagikan kepada para pembaca yang siap sedia menerima. Saya merasakan adanya ungkapan-ungkapan singkat, padat, bernas, indah, sebagaimana halnya kata-kata mutiara.

Hemat saya, laut bagi Akib tempat laga perjuangan untuk meraih kemulian makna, perjuangan untuk mengatasi kerendahan ego. Laut adalah tempat pertarungan dalam diri yang sedang melangkah untuk meraih kemenangan. Dan laut dengan kemahaluasannya, kebesarannya, kedalamannya juga adalah tujuan yang merupakan ibarat sampainya pemahaman Hakiki Diri. Pada akhirnya laut adalah cerminan Diri. Pada akhirnya laut adalah cerminan makrifat yang harus dicari oleh setiap diri.

Bagi Akib laut adalah bagian dari dirinya. Laut adalah—dimana cerminan—tempat perjuangannya untuk mencapai kemakrifatan diri, untuk mencapai penghapusan ego diri. Perjuangan realita diri Akib ini dibayangkan seperti gelombang yang tiba-tiba ada hantaman gelombang. Dan lebih jauh adalah tempat perjuangan, sekaligus juga adalah drama dari perjuangan itu sendiri. Jatuh bangun dari perjuangan itu sendiri. Sekaligus adalah pencapaian tujuan perjuangan Akib pada laut itu sendiri.

Laut adalah cara, jalan dan tujuan sekaligus ada dalam laut. Dengan kata lain karena laut adalah istana, laut adalah diri sendiri maka semuanya itu ada dalam diri kita, bagaimana makrifat itu bisa dicapai dengan pengalaman diri, dengan penghapusan ego. Jadi pengalaman diri itu apabila kita mengenal diri kita sendiri dan dapat mengenalkan laut yang kaya itu dalam diri kita sendiri.

Laut adalah khazanah. Khazanah kekayaan segalanya. Dan dalam laut itulah ada ikan-ikan makna, ikan-ikan pengucapan, ikanikan persajakan, dan ikan-ikan keimanan. Dari situlah apa yang ada di dalam laut ada di dalam diri sang penyair Abdul Kadir Ibrahim dan menjadi bersebati dengan puisi-puisinya. Karena mereka (Akib dan Laut) sudah bersebati diri, karena mereka adalah sudah sebadan. Laut dan dirinya adalah sama yang memberi dan mengujudkan pemaknaan baru yang lebih luas, sehingga kita tidak lagi sekedar mengenal laut dalam pemaknaan selama ini.

Di sini kita melihat bagaimana Penyair, Akib berhasil memberikan sebuah makna lain kepada laut. Laut tidak lagi seperti yang kita dapatkan dari kamus, dan laut bukanlah juga seperti apa yang kita dapatkan ensikloedia tetapi laut adalah sebuah yang didapatkan sendiri oleh Akib sebagai perjumpaannya dengan laut. Perkawanannya, persahabatannya dan keakrabannya dengan laut menyebabkan dia diberi laut dengan pemaknaan baru atau dengan kata lain dia bisa mengolah, mengeksplorasi apa yang ada pada laut sehingga ia menemukan pengucapan sendiri dari laut, sehingga ia menemukan nama lain dari laut, yang memberi pemaknaan pada laut. Dengan kata lain ia memberikan makna lain pada kata-kata yaitu makna kata-kata laut, yang mencoba menciptakanmenciptakan suatu makna baru dari laut. Dan dengan memberi makna baru ini maka dia memberi makna baru pada kekayaan yang ada pada kehidupan.

Seperti kita ketahui puisi adalah upaya untuk memperkaya makna kehidupan dan itu telah dilakukan oleh Akib yang mencoba mengucapkan yang bagus yang bisa kita lihat sendiri puisipuisinya, khususnya dalam kumpulan ini. Kita bisa melihat pengucapannya yang bagus, indah dan menukik ke dalam. Dan kedalamannya yang bisa menerbitkan selera kita sehingga kita tahu bahwa ada penukikan pada kedalaman laut. Kedalaman laut adalah pencapaian kedalaman diri. Pencapaian kedalaman diri adalah pencapaian yang diungkapkan oleh laut. Laut dan dirinya adalah menyatu adalah sebadan.

Akib adalah seorang penyair dari tanah Melayu, Penyair Indonesia yang sejak kemunculannya sebagai penyair yang terus berproses, terus meng-explore, terus mencoba menemukan atau mengukapkan pengucapan-pengucapan baru dan pemaknaan yang baru. Terus membuat lompatan-lomapatan dari puisi satu ke puisi berikutnya. Perjalanan kepenyairannya, proses kreatifnya di dalam menulis puisi satu ke puisi berikutnya di tengah pertumbuhkembangan perpuisian Indonesia, yang nyata sebagai sumbangannya terhadap puisi modern Indonesia, dari masa ke masa, dari waktu ke waktu sebagaimana kehidupannya terus bergerak dan tidak stagnan. Akib terus menemukan dan membuat pengucapan-pengucapan baru di dalam puisi-puisinya.

Perjalanan kepenyaiaran Akib tidak pernah stagnan, berlanjut terus dan puisi-puisinya bagus dan indah serta menukik ke kedalaman sehingga terasa ke kedalaman maknanya. Akib terus mendapat ilham sehingga selalu gelisah, lasak dengan kata-kata dan tidak pernah berhenti berinovasi, kratif dalam penciptaan pusi dengan pengucapan baru yang bagus dan indah sehingga kita tetap berselera menikmati puisi-puisi Akib yang sudah terbit dan selalu menunggu puisi-puisi Akib yang selanjutnya. Dia berhasil.

Tahniah. Syabas saudara Akib. Teruslah berkarya—khususnya puisi—dengan kebaruannya, samasekali bukan pengulangan-pengulangan yang memberi sumbangan terbesar kepada sastra Indonesia.

Kalimalang-Pondok Gede, Bekasi, 11 April 2019

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.