Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Catatan Kritis untuk Kaum Fundamentalis

Catatan Kritis untuk Kaum Fundamentalis

oleh Shaifurrokhman Mahfudz


Secara substansial, pandangan, sikap dan keyakinan keagamaan kaum fundamentalis  tidak keluar dari Islam. Mereka termasuk orang muslim dan mukmin yang taat, bahkan dapat dikatakan bahwa mereka sangat berpegang teguh pada ajaran Islam dan ingin memperjuangkannya dengan segala daya dan kemampuan yang ada agar ajaran Islam tersebut benar-benar dapat dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, tanpa kecuali. Mereka demikian bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan cita-cita Islam.

Sebagai sebuah kelompok, mereka juga tampak memiliki ikatan solidaritas yang cukup solid, kokoh, militan dan rela menerima resiko dari sebuah perjuangan. Namun bersamaan dengan itu, terdapat beberapa catatan yang menyebabkan kaum fundamentalis dapat dikatakan kurang memperlihatkan sikap yang baik, misalnya:


Pertama, dari segi keyakinan keagamaannya, mereka bersikap rigid dan literal. Kaum fundamentralis sangat menekankan simbol-simbol keagamaan dari pada substansinya. Mereka menganggap bahwa doktrin agama telah mengatur segalanya. Agama dinilianya sebagai sebuah sistem yang lengkap dan mencakup pula berbagai sub sistem di dalamnya. Pandangan yang demikian dapat dijumpai rujakannya pada Abul A’la al-Maududi dan Sayyid Quthb. Mereka berbeda pandangan dengan kaum modernis yang pada umumnya kurang mementingkan soal istilah atau simbol-simbol yang bercorak distinctive. Bagi kaum modernis, yang penting adalah bagaimana caranya agar prinsip-prinsip, cita-cita dan ruh Islam dapat menjiwai kehidupan masyarakat dan negara, bukan mengutamakan simbol-simbolnya, sebagaimana yang dipegang teguh kaum fundamentalis.


Kedua, sikap dan pandangan mereka yang eksklusif, yaitu pandangan yang yang bertolak dari keyakinan bahwa pandangan dan keyakinan merekalah yang paling benar. Sedangkan sikap dan pandangan orang lain yang tidak sejalan dengan mereka dianggap salah, dan harus dikutuk. Sebagai akibat dari sikap dan pandangan yang demikian itu, maka mereka cenderung tertutup, dan tidak mau menerima pandangan dan sikap orang lain yang berbeda, tidak terbuka dan tidak ada jalan baginya untuk berdialog.


Ketiga, dari segi budaya dan sosial, kekurangan mereka juga terlihat dalam menyikapi berbagai produk budaya modern, sungguh pada tataran yang sifatnya kultural, separti pakaian, alat-alat keperluan kebersihan dan lain sebagainya yang bersifat konservatif. Kehidupan mereka terkesan kolot, kuno, bahkan cenderung melawan arus utama.


Keempat, dari segi bentuk dan sifat gerakannya, mereka cenderung memaksakan kehendak dengan menggunakan berbagai cara termasuk cara-cara kekerasan, separti propaganda, hasutan, teror bahkan pembunuhan dan sebagainya. Dengan sikapnya yang demikian, mereka dianggap sebagai kelompok gerakan radikal, fanatik dan sebagainya.


Dengan beberapa kekurangan tersebut, perjuangan kaum Islam fundamentalis dalam menegakkan cita-cita Islam sering kandas di tengah jalan, dan merugikan dirinya sendiri.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.