Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Sapu Laut - Emi Suy

Sapu Laut - Emi Suy

Sapu Laut

Emi Suy



ANAK-anak yang dilahirkan dari pecah ombak dibesarkan angin pesisir, diasuh oleh perkasa laut. Hari-harinya bertarung melawan gelombang menjadi nelayan kecil bersama ayahnya hingga matahari memetakan buih dan gelombang pada tubuhnya menjala harapan membawa pulang ikan-ikan.

Tak ada almanak yang manis menyapa dibawah terik matahari yang menempa tubuh kecilnya menjadikannya sekuat baja. Mereka selalu menyala mengarungi lautan hidup yang diasinkan kehidupan dari musim ke musim. Mereka tak pernah menghitung nasib, tak pernah menghitung kesedihan hatinya tak mengenal surut.

Dari celah kapal-kapal nelayan yang berlabuh mereka terus tumbuh bermain dengan ombak belajar ketabahan pada batu- batu dan karang. Mereka memahat cita-cita di taman siswa pesisir berdiri di atas laut ruang yang terbuat dari semangat atapnya terbuat dari doa tiang-tiangnya sekuat kebersamaan lantainya terbuat papan dan dilapisi rasa peduli.

Kemarin tepatnya tanggal 9 Januari 2022 Komunitas Trotoar bersama anak-anak Taman Siswa Pesisir binaan Bang Aceng bekerja sama dengan beberapa instansi terkait dan komunitas termasuk komunitas Jejak Langkah melakukan aksi SAPU LAUT. Sungguh ini kolaborasi yang indah dan menarik yang melibatkan beberapa lapisan elemen masyarakat. Kalau bukan kita-kita yang memulai untuk memupuk rasa peduli pada lingkungan lalu siapa lagi?

Desir angin pesisir menjadi saksi langkah kaki. Mereka  bertiga turut berperan serta . Komunitas Jejak Langkah yang beranggotakan Emi Suy, Meilany dan Ela datang di sesi ke dua sekitar pukul 3 sore. Komunitas Trotoar, Bang Aceng serta rekan sahabatnya menyambut hangat mereka bertiga. Mereka berkata, "Bahagia itu sederhana ketika bisa saling mengulurkan tangan untuk kebaikan".

Mengawali kegiatan sambil menunggu terik bergeser, anak-anak menyanyikan lagu-lagu nasionalis diiringi tiupan terompet oleh Bang Dimas crew musik komunitas Trotoar di bawah asuhan Bang Acheng. Juga diiringi gitar oleh Bang Aceng sendiri sambil memangku bocah kecil.

Mereka bernyanyi dan mengaji bersama. Menyanyikan lagu-lagu nasionalisme dengan gembira. Mereka mencintai negeri meskipun dalam suasana serba kekurangan tak menyurutkan rasa cinta. Di tengah suasana itu Emi Suy membacakan satu puisi bertema cita-cita karya Norman Adi Satria untuk anak-anak, dilanjutkan anak-anak pesisir membaca puisi Bung Karno Aku Melihat Indonesia. Terakhir anak-anak selawatan dengan khusyuk. Beberapa anak menangis terisak dan histeris ketika selawatan betapa cintanya mereka pada sang Rasul.

Matahari sudah bergeser ke barat saatnya semua kembali beraksi. Betapa pentingnya pemahaman akan kesadaran menjaga lingkungan. Hal ini dibutuhkan sedari usia dini, kelak mereka dewasa tetap berprinsip bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab kita semua penduduk bumi. Tidak pandang usia tua -- muda, anak-anak dan dewasa semua punya kewajiban menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

Di sana, gambaran orang-orang yang menanam ketulusan di hati masing-masing bukan dari hari-hari yang nyeri bukan dari hari -hari yang runcing mereka menghancurkan tebing kesombongan. Di sana terlihat betapa jiwa mereka terbuat dari baja ditanamnya rasa cinta mendalam pada laut, pada pantai, pada lingkungan. Setelah pasang laut sampah-sampah menepi teronggok di tepi pantai sampah yang terbuat dari kelalaian, dari lupa dan naif tersangkut batu-batu dan potongan tambang.

Di sana terlihat betapa jiwa mereka terbuat dari baja, ditanamnya rasa cinta mendalam terhadap laut, pada pantai, pada lingkungan. Mereka juga pembelajar sejati, belajar dari buku, dari guru, dan tentu saja dari alam dan lingkungan mereka. Masa depan Indonesia yang tangguh, tidak takut dan tunduk kepada keterbatasan yang ada.

Anak-anak tidak tinggal diam mereka mengabdi pada semesta menyapu laut, memunguti sampah-sampah plastik untuk menyelamatkan ikan-ikan dari bahaya. Mereka memungut sampah plastik demi menyelamatkan laut kita, lingkungan kita.

Semua ikut bergerak melakukan aksi memungut sampah sepanjang pesisir Kalibaru. Anak-anak pesisir tampak antusias memunguti sampah-sampah plastik dan memasukannya ke dalam karung goni. Dari ujung ke ujung semua bergerak bergandengan tangan membuktikan kecintaan pada lingkungan laut kita.

Lingkungan sekitar ruang belajar di atas laut itu, yang bernama Ruang belajar Taman Siswa Pesisir kini tidak ada lagi pemandangan yang tidak sedap, kini menjadi lebih bersih dan terlihat rapi.

Jagalah laut kita, sumber kehidupan bagi manusia. Kalau laut kita tercemar, akan mengancam keseimbangan biota laut bahkan juga membahayakan kita yang mengkonsumsinya. Kabarnya pemerintah menargetkan pada tahun 2040 pesisir dan laut Indonesia bisa terbebas dari sampah plastik yang membahayakan lingkungan sekitar.

Saat ini masalah sampah di lautan, terutama sampah plastik, telah menjadi perhatian masyarakat tak hanya di Indonesia namun di mata internasional. Terutama karena sampah ini berdampak negatif cukup besar bagi ekosistem laut.

Misalnya penyebaran sampah plastik yang lintas lautan dan antarwilayah negara. Sampah ini juga perlu waktu lama untuk terurai, hingga puluhan tahun. Hasil urainya yang berukuran mikro juga sudah masuk ke sistem rantai makanan di lautan. Hal itu akan berbahaya bagi manusia yang mengonsumsi biota-biota laut seperti ikan, cumi-cumi, kerang-kerangan dan lainnya.

Sampah laut maupun darat menjadi masalah yang hingga saat ini belum teratasi dengan baik. Karena apa? Karena manusianya sendiri kurang sadar lingkungan bahkan banyak yang masih abai pada kebersihan lingkungan sekitar.

Piknik bawa sampah, ke mana pun menghasilkan sampah, setiap hari manusia menghasilkan sampah. Celakanya buang sampah pula sembarangan. Bahwa kita adalah penyumbang sampah, jawabnya iya. Bicara sampah tentu tak ada habisnya dan untuk mengatasinya dibutuhkan kerja keras yang melibatkan banyak pihak.

Semoga panjang umur kebaikan dan rasa peduli. Untuk adik-adik Siswa Pesisir tetap berjuang belajar dengan tekun agar suatu waktu menjadi orang Hebat. Terus tumbuh dan berguna bagi nusa dan bangsa, semoga aktivitas kegiatan kalian termasuk Ibadah. Sukses di dunia dan sukses di akhirat.

Salam Lestari. Cintai Alam cintai negeri sepenuh hati.

 

Januari 2022

 

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.