Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Puisi Pilihan Khalil Satta Èlman

Puisi Pilihan Khalil Satta Èlman

Kematianmu dan Lukaku
-untuk K.M.Zamiel El-Muttaqien

1/
sempurnalah kopimu merendam duka
membuatku semakin akrab dengan air mata
padahal sudah selaksa diksi paling kinanti
yang telah kupetik dari ranting sunyi

kiaiku,
hanya dengan puisi, aku
menjelma al-fatihah yang tersabda
dari bibir bermadu lebah
menujumu yang kandas usia

;gurindam luka tertera
di rima gelisah.
mengubur bahagia

2/
aku tahu,
kau kini adalah sebongkah 
kenangan masih perawan
yang tetap dirindukan puisi- puisi
sastrawan, budayawan
termasuk juga santrimu, kiaiku

3/
sebelum aku ciptakan
sajak-sajak ratap
aku sudah lebih dulu bercakap-cakap 
dengan raut maut
yang menjemput sukmamu

maka, di puisi ini
kau tetap abadi
dan hanya bisa dibaca hati.

Gapura,7 April 2019

Narasi dari Pesisir
-è Tasè’ Ghâlisè’

ketika di kaki pasir
kulempar pandang pada gelombang
yang sedang memperlihatkan tubuh pasangnya.

dan kutatap juga horison sepi
sepi karena perahu bertanduk layar tak menghiasi.

tibatiba, tatapan mataku mulai kosong
dan ombak berbisik padaku
“aku ingin sekali bersua denganmu.” Katanya
sambil mengecup mata kakiku.

bebatuan pun menyimpan rasa cemburu
sebab ia masih saja membisu
dan tak pernah membalas gumam sajak rinduku.

senja masih saja mengintip di kaki langit
meski malam telah memanggilnya
untuk rebah padaNya.

di sinilah kutulis seribu kenang
pada pasir yang membentang.

Mandala, 2018

Gending untuk Nabila

1/
kudendangkan saja lagulagu musim
biar dan hujan
meninggalkan bulan dengan perlahan
dan tembang maskumambang, menghilang
dengan meninggalkan sebilah puisi basi
yang gagal jadi belati.

2/
seamsal gending rindu bertalutalu
di ruang kalbu
dan setangkai sajak haiku pun
menceritakan sekuntum bulan
yang bersemadi di ranum bibirmu.

Biru Laut, 2018


Tentang


Puisi Pilihan Khalil Satta Èlman
Khalil Satta Èlman lahir di Pulau Poterran, Sumenep, Madura, 7 Mei 2003. Menulis puisi dalam 2 bahasa, Indonesia dan Madura. Puisi Bahasa Madura-nya sering dimuat di Radar Madura dan Majalah Jokotolè (Balai Bahasa Jawa Timur), sedangkan puisi Bahasa Indonesinya terangkum dalam antologi bersama diantaranya, Jazirah; Jejak Hang Tuah dalam Puisi (131 Penyair di Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2018),Perihalnya Matinya Si Pemuda(Oase Publishing 2019),Gus Punk; Puisi untuk Gus Dur (Pelataran Sastra Kaliwungu Kendal 2018), Meminang Putri Dewa (Tidar Media 2018), dalam Karya (Sahabat Literasi Kita 2019), Kangen (Rex Publishing 2019)dll. Saat masih nyantri di PP. Al-Ghufron (Battangan) dan masih tercatat sebagai siswa MA Nasy’atul Muta’allimin (1) Gapura Timur, Gapura Sumenep, Madura. Aktif di Komunitas Asap dan Sanggar Biru Laut.
Email : khalilzafra@gmail.com. FB : Khalilullah/Khalil Satta Elman.

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.