Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Janda Pejuang Islam di Denmark

Janda Pejuang Islam di Denmark

Sejak 2015, pembentukan koalisi pemerintah dengan sayap kanan, partai-partai politik di Denmark telah bergeser ke kanan, yang mengarah ke peningkatan yang mengkhawatirkan dalam sentimen anti-Muslim dan anti-migran. Mereka memberlakukan larangan kerudung nasional tahun lalu dan serangkaian undang-undang setempat menghentikan pembangunan masjid, memaksa kantin sekolah untuk melayani babi dan membatasi perempuan Muslim menggunakan pemandian umum, yang semuanya telah mengubah negara itu menjadi salah satu yang paling tidak ramah bagi para imigran muslim. 

Sekitar lima persen populasi Denmark adalah Muslim dan suasana di negara itu telah berubah. Kejahatan terhadap orang Islam telah meningkat. Banyak wanita diserang karena mengenakan kerudung.

Suatu malam, dalam perjalanan pulang dari tempat kerjanya, seorang bidan bernama Noura Bendali membaca spanduk kampanye Danish People's Party's  (Partai Rakyat Denmark) di sekitar Kopenhagen yang bertulis:

"Take off your veil. Join Danish society." (Tanggalkan jilbabmu. Bergabunglah dengan masyarakat Denmark.)

Noura adalah seorang janda dengan lima orang anak yang lahir di Maroko dan merantau ke Denmark pada 1970-an demi memperbaiki taraf hidupnya. Dia belajar kebidanan dan menjadi bidan pertama yang mengenakan kerudung di rumah sakit Kopenhagen sejak tahun 2000.

Noura sebagai muslimah, merasa terpukul dengan spanduk tersebut. Dia ekspresikan kejengkelannya dengan membuat sebuah video pendek di youtube. Alhasil, mendapat respons dukungan yang luar biasa.

Akhirnya, dia memutuskan untuk terjun ke dunia politik dan mendirikan partai "National Party" (Partai Nasional) untuk mendukung suara umat Islam di Denmark dengan alasan:
"Kami merasakan diskriminasi yang kian kuat, Muslimah dilarang mengenakan kerudung," ucapnya.

Selamat berjuang, Naoura!

#Kabar
#IslamKeren

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.