Live KAWACA TV
Tonton
wb_sunny

Ikranegara, David Bowie, dan Pusai - Sugiono MPP

Ikranegara, David Bowie, dan Pusai - Sugiono MPP

IKRANEGARA, DAVID BOWIE, DAN PUSAI
oleh Sugiono MPP.

KAWACA.COM | Sastrawan dan pengamat sastra Sofyan RH Zaid memosting puisi di laman grup Sastra Pusai karya penyair #Ikranegara, budayawan, seniman teater (aktor, sutradara), pemain film, berjudul "Jalan (3)" yang sudah terbit dalam antologi puisi tunggal, "Tirai" (1984).

Saya punya kenangan dengan aktor yang juga jurnalis itu. Ketika mengikuti work shop di Iowa, AS, 1973-74, Mas Ikra memintaku menggantikan tugasnya sebagai wartawan kebudayaan di harian Indonesua Raya, Jakarta. Waktu itu kami sering bertemu di Taman Ismail Marzuki karena selain mewarta saya juga diminta oleh Dewan Kesenian Jakarta sebagai PO Remaja dan Seni yang menggiatkan apresiasi sastra, teater, lukis, musik dan tari di Gelanggang Gelanggang Remaja seluruh wilayah DKI Jakarta.

Puisi yang dimaksud adalah:

JALAN (3)

dengan bekal keyakinan
yang tiba di dinding buntu
masih terus melangkah
meneruskan perjalanan

cuma
jalan di tempat

Sahabat gawai Indra Intisa bertanya, apakah puisi Ikranegara itu jenis pusai? Jawahnya, tidak. Dalam hal hemat kata sarat makna, ya telah memenuhi kreteria pusai walau ada kata berulang pada bait pertama ('terus' di baris 3 dan 'meneruskan' di baris 4). Semestinya bisa dicarikan padanannya dengan tetap memperhatikan irama dan makna.

Simpul di bait 2 tidak bermuatan pesan neouturistik. Hanya menegaskan bahwa 'cuma jalan di tempat'. Untuk menjadikannya pesan solutif sehingga memenuhi syarat sebagai pusai, baris pertama bait kedua ('cuma') bisa diganti dengan semisal (tentatif) larik 'tanpa upaya'. Nah dengan demikian terjawablah.

Sungguhpun puisi "Jalan (3)" di atas hemat kata sarat makna tapi tidak bervisi neofuturustic, sehingga tidak berkreteria sebagai pusai. Kiranya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi kawan-kawan peminat pusai, pemusai awal, dan mereka yang belum paham tuntas (kafah) tentang pusai.

***

Ada lagi puisi (lirik lagu) musisi, penulis lagu, aktor film Inggris, #David_Bowie" (1947-2016) yang disebut oleh akun sahabat Jasmine Paramitha adalah pusai (padahal bukan) sebagai berikut.

LIFE ON MARS

It's a God-awful small affair

To the girl with the mousy hair
But her.mummy us yelling no
And jer daddy has told her to go
But the friend is niwhere to be seen
Now she walks through her sunken dream
To the seat with the clearest view
And she's hooked to the silver screen
But the film is a saddening bore
For she's lived is ten times or more
She could spit in theceyes of foolsAs they ask her to focus on

Soilors fightinf in the dance hall

Oh man, look at those cavemen go
It's the freakiest show
Take a look at the lawman
Beating up the wrong guy
Oh man, winderif he'll ever know
He's in the best selling show
Is there life on Mars?

It's in America's torturet brow

That Mckey Miuse has grown up a cow
Noe thw workers have struck fir fame
'Couse Lenin's on sale again
See the mice in their million hirdes

From Ibiza to the Nirfolk Beoads

Rule Britanua is out of bounds
To my mother, my dog, and clowns

But the film.is a saddening bore

'Couse I wrote it ten times or more
It's about to be writ again
As I ask you to focus on

Sailors fighting in the dance hall

Oh man, look at those cavemen go
It's the freakiest show
Take a look at the lawman
Beating upnthe wrong guy
Oh.man, wonderif he'll ever know
He's in the best selling show
Is there life on Mars?

Judul lirik yang lgunya dirilis pada 1971 itu didaur ulang oleh Columbia/Sony Music/Epick Records, yang merupakan singel promotion Anggun C Sasmi di AS dalam debut album Snow of Sahara, dengan genre pop, ethnic, 1998. Lirik itu memang mengacu ke masa depan karena pada saat sekarang ini belum ada orang yang tinggal di Mars. Baru ada film Holywood yang dibintangi aktor Arnold Schwarzenegger tentang wisata ke Mars.

Sejak tahun lalu (2019) sudah ada penawaran berpiknik gratis ke destinasi wisata di Planet Merah tersebut yang dilakukan badan antariksa AS (NASA). Sampai 8/6/2019 tercatat ada 6,8 juta warga dunia yang telah mendaftar untuk mendapatkan boarding pass NASA tersebut, di antaranya 68 ribu warga Indonesia. Rencananya wisatawan akan terbang dengan robot penjelajah tahun ini dan sampai di Mars pada Februari 2021.

Meski judul puisi David Bowie di atas menuju ke futur, namun sama sekali tidak ada pesan bagaimana menyiapkan diri dalam kehidupan (walau baru dalam vakansi) di Mars. Justru yang ditegaskan adalah keraguan berupa pertanyaan, "Is there life on Mars?". Jadi, puisi ini tidak menyandang pesan futuristik, dengan demikian bukan pusai.

Di samping itu persyaratan hemat kata jelas tidak terpenuhi. Simaklah pengulangan seluruh baris bait 2 di bait akhir. Dari bait ke bait pun berupa deskriptif gadis berambut mousy (mungkin ungkapan di Indonesia 'berekor kuda' ya?) yang (berkhayal?) nonton film. Lalu tentang cerita film (bait 2 dan 6) yang ditutup dengan tanya ragu, apa ada kehidupan di Mars?

Jadi saya tegaskan puisi David Bowie di atas bukan pusai, apalagi pusai ysng berhasil. Tidak! (Seri 9: Ulasan Pusai "Lupa" Ness Kartamihardja).

Sugiono MP, 090320

Tags

GRATIS BERLANGGANAN

Dengan berlangganan, kamu tidak akan ketinggalan postingan terbaru Kawaca setiap harinya.